Bandar Lampung (Lampost.co) — Forum rektor perkuat karakter bangsa melalui kolaborasi 35 perguruan tinggi se-Indonesia. Kerja sama ditujukan untuk menyikapi ancaman kehidupan berbangsa dan negara, atas potensi disintegrasi bangsa yang disebabkan fenomena intoleran dan radikalisme.
Kolaborasi sebagai tindak lanjut hasil silaturahim Wapres RI dan forum rektor penguat karakter bangsa ini disepakati dalam penandatangan Nota Kesepahaman Terpadu oleh masing-masing rektor perguruan tinggi, termasuk Universitas Lampung (Unila).
Nota Kesepahaman yang berlaku lima tahun ditandatangani secara virtual secara serentak melalui rapat daring Zoom, Rabu, 3 Juni 2020.
Rektor Unila Prof. Karomani yang juga koordinator forum mengatakan, kolaborasi forum diharapkan menjadi “Think Thank” Kantor Wapres dalam rangka penguatan karakter bangsa.
Hal itu akan dilakukan bertahap melalui penguatan kolaborasi antaruniversitas terkait pengembangan blue print pendidikan karakter, pendidikan bela negara, integrasi pendidikan agama melalui Sistem Perkuliahan Lintas Perguruan Tinggi (PT) yaitu antara PT Umum dan PT Agama, serta praktik keagamaan yang moderat dan berkualitas.
Kolaborasi dimaksudkan agar dapat mempertebal kesatuan, persatuan, atau kebersamaan untuk mengenal potensi satu sama lain sehingga dapat saling membantu penguatan tri darma PT, terutama dalam momentum pelaksanaan kampus merdeka.
Kerja sama ini juga dilakukan untuk merespons isu-isu strategik mulai dari Isu Penguatan Intoleransi, Isu Komunisme, Isu Industry 4.0 & Education 4.0, Isu Pandemi Covid-19 dan New Normal, Isu Pelemahan Ekonomi, serta Isu Persiapan SDM Indonesia yang Tangguh.
Kolaborasi yang dilakukan bersama bertujuan agar perguruan tinggi dapat memberi kontribusi kemajuan sekaligus meningkatkan daya saing bangsa dan negara melalui penguatan pelaksanaan tri darma perguruan tinggi, terciptanya sinergi dan inovasi dalam merespons perubahan lingkungan global serta mempersiapkan kelembagaan untuk merdeka belajar dan kampus merdeka.
“Khususnya lagi dalam menghadapi fenomena transformasi digital dengan pengaruhnya pada dunia kerja, pengembangan bisnis, serta revolusi pendidikan secara bersama-sama,” ujar Karomani.
Kerja sama berlandaskan prinsip kemitraan ini diharapkan akan saling memberi manfaat dalam rangka pengembangan fungsi kelembagaan masing-masing demi pengembangan karakter bangsa, dalam kerangka pelaksanaan merdeka belajar dan kampus merdeka.
Beberapa sampel kegiatan pengembangan forum rektor penguat bangsa antara lain dengan mengadakan seminar kebangsaan untuk penguatan karakter bangsa, PKS tri darma PT dalam rangka kampus merdeka meliputi penelitian dosen bersama.
Selanjutnya mengembangkan pengabdian bersama, pertukaran mahasiswa, KKN Tematik bersama, pengembangan proyek desa antardaerah, serta pengembangan kewirausahaan dan inkubasi bisnis bersama.