Bandar Lampung (Lampost.co)–Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Terbuka (UT) Prof. Dr. Mohammad Imam Farisi, M.Pd, dan Trias Rachmatika, S.E., M.Ak. selaku Asisten Manajer Tata Usaha pada Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM UT melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanan pengabdian Kepada Masyarakat Skema Nasional.
Salah satunya Kegiatan PkM yang dilakukan dosen UT Lampung di Desa Surya Mataram, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur.
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan di Balai Desa Surya Mataram. Kegiatan ini diikuti perangkat Desa Surya Mataram, ketua masing-masing PkM dan dosen Universitas Terbuka Lampung. Perwakilan peserta PkM dari setiap 3 judul kegiatan turut hadir, antara lain gabungan kelompok tani, perangkat desa, dan kelompok ibu PKK di Desa Surya Mataram.
PkM yang dievaluasi dan dimonitoring antara lain pemanfaatan sampah daun kakao (Theobroma cacao) untuk pembuatan kompos di Desa Surya Mataram, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan ini diketuai Dr.Whika Febria Dewatisari, M.Si dariFakultas Sains dan Teknologi, dengan kelompok binaan adalah gabungan kelompok tani
Kemudian pelatihan penyusunan peraturan desa (Perdes) yang diketuai Agus Iskandar SH, MH, dari Fakultas Ilmu Hukum, Sosial, dan Politik, dengan kelompok binaana dalah para perangkat desa.
Lalu pembinaan dan pendampingan pembuatan olahan makanan berbahan dasar kelapa yang diketuai Eli Budi Santoso, SE, M.Ak dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan kelompok binaan adalah kelompok ibu PKK.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah melakukan evaluasi dan monitoring pengabdian kepada masyarakat skema nasional dosen UT Lampung, dengan desa binaan di Desa Surya Mataram, Kecamatan MargaTiga, Kabupaten Lampung Timur.
Petugas monitoring memastikan bahwa pelaksanaan PKM telah benar- benar dilakukan, melihat perkembangan, serta manfaat dari pelatihan tersebut bagi peserta. Kegiatan diawali oleh pembukaan, diskusi dari masing-masing kelompok PKM dan penutup.
Dalam diskusi, peserta dari ketua gabungan kelompok tani mengusulkan untuk pelatihan pengolahan hasil pertanian dan pemecahan masalah pertanian di musim kemarau.
Kelompok perangkat desa menyampaikan aspirasi seperti perlunya diadakan pelatihan dan pengembangan di bidang pendidikan untuk masyarakat desa. Sementara kelompok ibu PKK menyampaikan saran untuk kedepannya diperlukan alat untuk membuat es krim dari kelapa secara efektif dan efisien.
Prof. Dr. Mohammad Imam Farisi, M.Pd menyampaikan bahwa PKM skema nasional dengan desa binaan ini dapat terus dilanjutkan untuk program di tahun-tahun berikutnya. Tujuan untuk meningkatkan kualitas masyarakat dengan pelatihan dan meningkatkan perekonomian dari masyarakat desa sehingga menjadi mandiri.
”Dengan adanya pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan kepada desa binaan ini, diharapkan dapat menguatkan softskill sumberdaya masyarakat desa. Selainitu sebagai kepedulian terhadap permasalahan masyarakat pedesaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian dan ekonomi dengan memanfaatkan hasil pertanian dari desa tersebut, contohnya seperti pemanfaatan kakao dan kelapa,” ujarnya.