Bandar Lampung (Lampost.co) — Jumlah sampah di Bandar Lampung saat ini sudah mencapai 1.000 ton per hari. Terkait hal itu, saat ini Pemerintah Kota Bandar Lampung mencari investor untuk membantu mengelola sampah.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyampaikan, armada kebersihan saat ini mengangkut sampah hingga 8 kali sehari. Kemudian sampah dari semua wilayah kota dibuang ke TPA Bakung.
Sementara itu, pemerintah masih terkendala dalam tahap pengelolaan. Menurutnya, mengelola sampah butuh dana yang besar dan bantuan pihak ketiga.
“Kendalanya butuh dana besar, kalau mengharapkan pemerintah saja kan tidak bisa. Kami memanggil investor supaya bisa mendanai ini,” ujarnya usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Bandar Lampung, Selasa, 13 September 2022.
Selain meningkatkan proses pengangkutan dari 4 menjadi 8 kali, pihaknya juga mencanangkan gerebek sungai untuk mengurangi pencemaran sampah. Hal itu dilakukan dengan melakukan pengerukan khususnya di titik rawan banjir dan mengalami pengendapan.
Kemudian, untuk antisipasi pencemaran lingkungan pihaknya juga telah menginstruksikan kecamatan dan kelurahan untuk menggeralar Jumat Bersih. Kegiatan rutin itu dilakukan untuk memastikan tak ada sampah yang mencemari lingkungan terlebih saluran air.
“Kalau ada laporan dan sungai yang termasuk titi rawan kami langsung grebek sungai, di kelurahan dan kecamatan juga selalu bersih-bersih setiap Jumat,” jelasnya.
Diketahui, Pemkot Bandar Lampung sempat melakukan studi banding terkait pengelolaan sampah di Cilegon, Banten. Kemudian, upaya kerjasama juga sempat dilakukan dengan PT Wijaya Karya untuk mengelola sampah menjadi briket.(CR1)