Bandar Lampung (Lampost.co)–Provinsi Lampung menjadi tuan rumah seminar ilmiah sekaligus kongres XVII Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI). Agenda yang juga termasuk dalam rangkaian Dies Natalis ke-58 Universitas Lampung (Unila) ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Tri Maryono mengatakan agenda ini merupakan forum yang diharapkan mampu melahirkan solusi dan gagasan baru bagi kemajuan sektor pertanian.
“Akademisi, stakeholder, dan praktisi khususnya dalam bidang ilmu penyakit tumbuhan yang ada hari ini akan saling bertukar pengetahuan untuk menemukan terobosan dalam penanganan penyakit tumbuhan,” ujarnya kepada Lampost.co dalam seminar yang digelar di Hotel Horison Bandar Lampung pada Kamis, 27 Juli 2023.
Unila bersama PFI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan saling sinergi dalam mendorong kemajuan pertanian Indonesia termasuk dalam hal pengembangan teknologi dengan konsep pertanian berkelanjutan.
“Produksi pertanian kita ke depan harus diselamatkan dari berbagai ancaman penyakit tumbuhan maupun iklim. Dalam hal ini pengaplikasian teknologi terkini akan didorong,” kata dia.
Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi mengapresiasi agenda tersebut sebagai kontribusi nyata para akademisi untuk pengembangan sektor pertanian khususnya Lampung.
“Saya harap ini jadi kontribusi nyata dalam mewujudkan pertanian berjaya dan dapat juga sebagai sarana untuk memberikan masukan ke pemprov maupun kementerian terkait sektor pertanian saat ini,” jelasnya.
Provinsi Lampung akan terus menggencarkan program-program pembangunan pertanian untuk mewujudkan Lampung sebagai lokomotif pertanian Indonesia.
“Kita akan jadi pusat penelitian, sebagai lumbung pangan, dan lokomotif pertanian Indonesia,” jelasnya.
Selain berfokus pada sisi hulu, Arinal juga menyoroti sisi hilir kegiatan pertanian yang dinilai belum optimal. Dia berharap pihak-pihak terkait untuk berkolaborasi menyiapkan strategi pembangunan pertanian jitu dari hulu hingga hilir yang akan membawa dampak positif bagi ekonomi daerah.
“Kita punya komoditas-komoditas yang menjanjikan untuk dikembangkan lebih baik lagi” jelasnya.