Bandar Lampung (Lampost.co)–Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita resmi membuka rangkaian pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun Akademik 2025/2026 pada hari pertama, Senin (8/12/2025). Kegiatan yang mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat Digital dan Hijau Berlandaskan Nilai Sadar-Penuh: Menuju Komunitas Mandiri, Cerdas, dan Berkelanjutan ini diselenggarakan di Ruang Multifungsi lantai 2 kampus dengan melibatkan seluruh mahasiswa semester 7.
Fokus Empat Aspek Pembekalan Hari Pertama
Pembekalan KKN hari pertama berfokus pada empat aspek utama, yaitu mindfulness, literasi digital, ekologi, dan perencanaan proyek sosial. Keempat aspek ini menjadi landasan bagi mahasiswa sebelum diterjunkan ke berbagai wilayah pengabdian.
Wakil Ketua 4 Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Dr. Juni Suryanadi, M.Pd., menegaskan bahwa pembekalan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman konseptual sekaligus keterampilan praktis mahasiswa dalam menghadapi tantangan masyarakat modern.
“Melalui penguatan digital dan kesadaran ekologis yang berlandaskan nilai mindfulness, mahasiswa diharapkan mampu memberdayakan masyarakat secara cerdas dan berkelanjutan,” ujarnya dalam sambutan.
Mindfulness: Keterampilan Dasar untuk Pengabdian
Pada sesi mindfulness, mahasiswa diarahkan untuk memahami pentingnya kesadaran penuh dalam berinteraksi dengan masyarakat, baik dalam mengambil keputusan maupun merespons dinamika sosial.
Materi inti berfokus pada penguatan mahasiswa sebagai fasilitator mindfulness melalui praktik seperti mindful sitting, mindful walking, dan mindful living. Latihan ini bertujuan membantu mereka menjaga stabilitas mental selama pengabdian, mengelola stres, serta menumbuhkan empati dan kepedulian sosial.
Mahasiswa juga mendapatkan bekal mengenai etika sosial Buddhis, yang menjadi dasar dalam bersikap dan menjalin hubungan dengan masyarakat di lokasi KKN.
Penguatan Literasi Digital dan Kesadaran Ekologis
Materi literasi digital menekankan pentingnya penggunaan teknologi secara bijak, termasuk pemanfaatan media sosial, keamanan digital, hingga kemampuan memverifikasi informasi. Hal ini penting untuk mendorong mahasiswa menjadi agen edukasi digital di masyarakat.
Sementara itu, topik ekologi menyoroti urgensi menjaga kelestarian lingkungan. Narasumber memaparkan berbagai ancaman ekologis serta strategi mitigasi yang dapat diterapkan mahasiswa bersama warga, khususnya melalui program ramah lingkungan selama KKN berlangsung.
Perencanaan Proyek Sosial yang Tepat Sasaran
Mahasiswa juga dibekali keterampilan merancang proyek sosial, mulai dari identifikasi masalah, penyusunan program, hingga kolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal. Materi ini menjadi fondasi agar setiap kegiatan KKN dapat berjalan efektif, terukur, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Pembekalan berlangsung interaktif melalui diskusi, tanya jawab, dan simulasi sederhana yang mendorong mahasiswa berpikir kritis dan kreatif. Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan, menandakan kesiapan mereka menyambut agenda KKN.
Berlanjut ke Hari Kedua
Program pembekalan akan berlanjut pada hari kedua dengan materi lanjutan yang tetap berkaitan dengan visi pemberdayaan masyarakat digital dan hijau. Melalui kegiatan ini, STIAB Jinarakkhita berharap mahasiswa mampu menjalankan peran sebagai agen perubahan yang membawa manfaat luas bagi komunitas tempat mereka mengabdi.






