Surakarta (Lampost.co) – Program Studi Pendidikan Keagamaan Buddha (PKB) Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Lampung terus menunjukkan kiprah akademiknya di tingkat global. Kampus ini menjadi Co-Host dalam The 3rd International Conference on Islamic Education and Instruction (ICIEI) 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta, Rabu (23/10/2025).
Konferensi internasional yang mengusung tema “Navigating a Sustainable Future: Leveraging Technology to Enhance Science Learning and Foster Innovation in Islamic Education” ini menjadi ajang strategis bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa dari delapan negara untuk berbagi gagasan, hasil penelitian, dan inovasi pendidikan berbasis teknologi.
STIAB Diseminasikan 64 Artikel Internasional
Sebagai Co-Host, Prodi PKB STIAB Jinarakkhita Lampung tidak hanya berpartisipasi aktif, tetapi juga berperan penting dalam mendukung pelaksanaan konferensi secara organisatoris dan akademik.
Kampus ini mengirim 11 dosen, 7 mahasiswa secara luring, dan 47 mahasiswa secara daring, dengan total 64 artikel ilmiah yang didiseminasikan pada forum internasional tersebut. Capaian ini menjadi bukti tingginya produktivitas riset dan kolaborasi dosen-mahasiswa di lingkungan STIAB.
“Keikutsertaan kami dalam ICIEI 2025 merupakan bagian dari strategi memperluas diseminasi riset sekaligus memperkuat reputasi akademik STIAB Jinarakkhita Lampung di tingkat nasional dan internasional,” ujar Ketua LPPM STIAB Jinarakkhita Lampung.
Ia menambahkan, forum ini menjadi ruang penting bagi peneliti lintas bidang untuk menjalin kolaborasi baru dan memperkenalkan hasil riset yang relevan dengan isu pendidikan berkelanjutan.
Bangun Budaya Riset dan Luaran Internasional
Kaprodi Pendidikan Keagamaan Buddha menjelaskan bahwa publikasi internasional kini menjadi bagian dari rangkaian tugas akhir mahasiswa.
“Salah satu langkah besar yang kami terapkan adalah mewajibkan mahasiswa mendiseminasikan hasil penelitian skripsinya dalam konferensi internasional. Ini menjadi bentuk nyata budaya riset di Prodi PKB,” ujarnya.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas akademik mahasiswa, tetapi juga memperkuat eksposur hasil penelitian ke ranah global.
Konferensi ICIEI 2025 diikuti oleh 440 peserta dari 55 perguruan tinggi di delapan negara. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid itu menghadirkan para pakar pendidikan lintas disiplin, membahas tantangan pendidikan digital dan pentingnya sinergi teknologi, sains, serta nilai kemanusiaan dalam pembelajaran lintas agama.
Sinergi Dosen dan Mahasiswa Dorong Reputasi Kampus
Salah satu dosen peserta konferensi menuturkan bahwa kekuatan STIAB Jinarakkhita Lampung terletak pada kolaborasi erat antara dosen dan mahasiswa dalam penelitian payung.
“Mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi ikut terlibat dalam proses ilmiah dan publikasi internasional. Inilah bentuk pembelajaran berbasis riset yang nyata,” ujarnya.
Melalui partisipasi dalam ICIEI 2025, STIAB Jinarakkhita Lampung menegaskan komitmennya terhadap tridharma perguruan tinggi, khususnya di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Komitmen Menuju Kampus Berdaya Saing Global
Kehadiran STIAB Jinarakkhita Lampung dalam konferensi internasional ini menjadi bukti nyata upaya kampus membangun jejaring akademik lintas agama dan lintas negara.
Dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, keberlanjutan, dan spiritualitas dalam riset, STIAB terus bertransformasi menjadi kampus berdaya saing global yang melahirkan peneliti berintegritas dan berdampak sosial.






