Bandar Lampung (Lampost.co)–Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Lampung kembali melanjutkan rangkaian kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2025/2026 dengan pelaksanaan tes wawancara, Rabu, 16 Juli 2025. Tahap ini dinilai sebagai salah satu bagian paling penting dalam proses seleksi karena menjadi momen krusial untuk menggali lebih dalam potensi dan kesiapan calon mahasiswa.
Ketua Pelaksana PMB, Widi Astuti, S.Pd., dalam pengarahan pembuka menyampaikan bahwa tes wawancara bukan sekadar tahapan administratif, melainkan proses seleksi yang bersifat mendalam dan menyeluruh. “Wawancara menjadi sarana untuk menilai karakter, motivasi, dan kesiapan batin calon mahasiswa. Di sinilah kami bisa melihat apakah mereka benar-benar siap untuk tumbuh dan belajar di lingkungan akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai Buddhis,” ungkapnya.
Tes wawancara di STIAB Jinarakkhita dilaksanakan dalam dua sesi utama. Sesi pertama adalah wawancara umum, yang menilai aspek kesiapan akademik dan psikologis, kedisiplinan, kemampuan berkomunikasi, pengalaman organisasi, serta dukungan keluarga. Wawancara ini berlangsung secara paralel di ruang 101, 102, 103, dan 106.
Sesi kedua, yakni wawancara program studi, dilakukan secara lebih spesifik sesuai bidang studi pilihan peserta. Penilaian difokuskan pada motivasi, minat awal, pemahaman dasar terhadap jurusan, serta rencana akademik ke depan. Prodi Ilmu Komunikasi Buddhis melaksanakan wawancara di ruang 202 dan 203, Prodi Pendidikan Keagamaan Buddha di ruang 101, dan Prodi Bisnis dan Manajemen Buddhis di ruang 106 dan 107.

Sebanyak 11 dosen dari ketiga program studi bertugas sebagai penguji dalam proses wawancara ini. Mereka tidak hanya berperan sebagai penilai, tetapi juga sebagai fasilitator dialog yang membangun, menciptakan suasana interaktif yang mencerminkan pendekatan pembelajaran berbasis nilai dan kedekatan.
Seluruh aspek wawancara dirancang menggunakan instrumen terstandar dan sistematis. Selain menguji pemahaman intelektual, proses ini mendorong peserta untuk merefleksikan alasan mereka memilih jalur pendidikan tinggi dan bagaimana mereka ingin berkontribusi di tengah masyarakat melalui keilmuan yang mereka tempuh.
Sepanjang kegiatan, suasana kampus dipenuhi dengan semangat dan antusiasme para peserta. Setiap jawaban yang mereka sampaikan menggambarkan tekad untuk berkembang bersama nilai-nilai Dharma dan menjadi bagian dari komunitas akademik yang berorientasi pada spiritualitas, profesionalitas, dan kemanusiaan.
Dengan diselenggarakannya tahap wawancara ini, STIAB Jinarakkhita Lampung menegaskan bahwa proses seleksi mahasiswa baru tidak hanya bertumpu pada capaian akademik, tetapi juga pada integritas, motivasi, dan kesiapan untuk belajar secara utuh — baik secara intelektual maupun spiritual. Tes wawancara menjadi titik penyaring nilai, membuka ruang bagi kampus untuk menerima mereka yang tidak hanya siap belajar, tetapi juga siap menjadi pembawa manfaat bagi kehidupan.