BALI (Lampost.co) — Universitas Teknokrat Indonesia membuktikan mampu bersaing di tingkat internasional dalam ajang bergengsi 8th Bali International Choir Festival (BICF) 2019, pada 26 Juli 2019. Dalam hal ini Teknokrat mengirimkan mahasiswa terbaiknya yang tergabung dalam tim paduan suara mahasiswa Teknokrat yang telah mampu bersaing ditingkat dunia.
Bali International Choir Festival yang didirikan oleh Tommyanto Kandisaputra (President of Bandung Choral Society) Artistic Director of Bali International Choir Festival telah berhasil menyelenggarakan acara BICF tersebut.
Awarding Ceremony tadi malam dibuka oleh Kapolda Bali Inspektur Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose serta dihadiri oleh para pejabat Polda Bali, Kapolresta Denpasar dan pejabat setempat.
Kegiatan BICF ini berlangsung selama 5 hari tepatnya dari tanggal 23 – 27 Juli 2019 yang berlangsung di Discovery Kartika Plaza, Hotel Kute, Bali. Kegiatan tersebut diikuti oleh 105 peserta dari 15 negara didunia di antaranya Indonesia, Amerika, Korea Selatan, Italia, Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, Filiphina, Vietnam, Spanyol, Slovenia, Thailand, India, China, dan Sri lanka.
Dalam kegiatan tersebut juga didukung oleh 16 juri profesional yang berasal dari 11 negara di dunia, 5 juri asal Indonesia, 3 juri asal Amerika Serikat, 1 juri asal Vietnam, 1 juri asal Thailand, 1 juri asal Italia, 2 juri asal Filipina, 1 juri asal Srilanka, 1 juri asal Slovenia, dan 1 juri asal Malaysia.
Dalam kompetisi bergengsi tersebut, Teknokrat mengirimkan 38 mahasiswa terbaik yang terbagi dalam 3 fakultas yaitu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK), Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan (FSIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Mereka dilatih oleh 4 pelatih yang telah berkompeten yaitu Naning Widayati, Yusi Indra Adiwijaya, Tian Hestiarto, Marsha Katarina Andreas dan pianis Antonius Yudha Esma, serta pembina paduan suara Teknokrat Rischa Kustiyawati.
Kompetisi yang dilaksanakan Rabu, 24 Juli 2019 tersebut, Teknokrat mendapatkan 2 medali sekaligus dalam 2 katagori yang berbeda yaitu kategori mix youth memperoleh silver medal dengan lagu yang dinyanyikan ‘hope faith life love’ dan ‘all things bright and beautifull’. Kemduian katogori pop and jazz memperoleh gold medal dengan lagu yang dinyanyikan “it might as well be spring” dan ‘how far i’ll go’.
Tentunya usaha yang dilakukan para mahasiswa Teknokrat tidaklah mudah, selama 7 bulan mereka berlatih untuk mewujudkan hasil yang terbaik.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Universitas Teknokrat Indonesia yang sangat mendukung kami sepenuhnya secara moral dan materil. Kepada orang tua mahasiswa yang juga mendukung dan memberikan doa restu kepada anak-anak serta terima kasih. Kepada para pelatih yang juga ikut berjuang membantu kami menghasilkan anak-anak yang memiliki mental yang kuat dalam kompetisi internasional ini,” ujar Icha sapaan akrab pembina UKM PSM Teknokrat yang dalam ajang ini juga merupakan ketua kontingen tim.