Bandar Lampung (Lampost.co)–Lagi, tim Universitas Teknokrat Indonesia sukses mengusung Wastra Aksara Batik Cap Lampung dan mendapat pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha 2025 (P2MW) kategori industri kreatif, seni, dan budaya.
Tim ini terdiri dari dosen pembimbing Suprayogi, S.S., M.Hum, ketua tim mahasiswa Insani Maria Ulfa, dan anggota (Insani Maria Ulfa, Yoan Meyral Sinaga, dan Tiara Intri Vena Simbolon).
Wastra Aksara adalah bisnis batik cap yang mengangkat aksara Lampung sebagai motifnya. “Wastra” berarti kain dan “aksara” berarti huruf-huruf.
Dengan mengangkat tagline “Indonesian timeless script Batik”, Wastra Aksara fokus kepada konsumen dewasa muda di perkotaan, yang ingin tampil dengan fashion batik dengan warna dan style yang modern serta dapat dipakai di berbagai kesempatan.
Wastra Aksara percaya lahir di tengah gempuran batik cetak dari China dan Indonesia yang berpengaruh besar pada geliat industri batik di Indonesia.
Dengan semangat mempopulerkan batik sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO, Wastra Aksara (Instagram: wastra.aksara) ingin meningkatkan kesadaran anak muda tentang batik asli , bukan batik printing.
Lahirnya Wastra Aksara turut serta meramaikanan industri batik di Lampung, yang saat ini dominasi oleh industri batik tulis dan tekstil bermotif batik.
Wastra Aksara lahir dengan keunikan batik motif aksara Lampung yang dibuat dengan teknik cap menggunakan cap tembaga, dan berupaya mempraktikan sustainable practices.
Setiap motif mengandung makna dan harapan. Seperti motif rancangan pertama mereka, yakni Arunika Aksara.
Arunika yang dalam bahasa Sanskerta berarti mentari pagi, menyiratkan bahwa pemakai Wastra Aksara memiliki semangat memulai hari, melanjutkan hidup dan menggapai mimpi.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr H Mahathir Muhammad SE MM menyambut baik perolehan dana pembinaan ini. Ia kagum dengan kejelian mahasiswa dalam mengembangkan wastra ini.
Mahathir bangga dengan pencapaian ini. Mahathir berharap inovasi ini bisa bermanfaat dan makin menegaskan batik sebagai identitas bangsa.