Pesawaran (Lampost.co) — Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan teknologi tepat guna bagi masyarakat melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek 2025.
Melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, tim dosen dan mahasiswa UTI melaksanakan program bertajuk “Implementasi Simba Smart Health System untuk Peningkatan Hasil Produksi dan Skala Usaha Kelompok Budidaya Ikan Simba, Kabupaten Pesawaran.”
Teknologi IoT untuk Budidaya Ikan
Teknologi yang dikembangkan berbasis Internet of Things (IoT) dan dapat dikontrol melalui smartphone. Sistem ini mampu memantau kondisi perairan secara real-time dengan berbagai sensor, mulai dari suhu, ultrasonik, PIR, kamera, buzzer, hingga modul pengendali ESP32.
Dengan perangkat tersebut, sistem bisa mengontrol suhu air, mendeteksi gelombang, memantau keberadaan predator, hingga memberikan peringatan dini bila terjadi gangguan ekosistem kolam. Teknologi ini diharapkan membantu petani ikan menjaga kesehatan ikan, meningkatkan produktivitas, sekaligus memperluas skala usaha.
Ketua Tim PKM, A. Ferico Octaviansyah, M.Kom., menjelaskan bahwa sistem ini merupakan jawaban atas permasalahan yang selama ini dihadapi pembudidaya ikan.
“Kesulitan menjaga stabilitas suhu, ancaman predator, hingga kerugian akibat kondisi kolam yang tidak terpantau menjadi masalah utama. Dengan sistem ini, semua bisa dipantau otomatis dan real-time sehingga pembudidaya lebih mudah menjaga kelangsungan hidup ikan sekaligus menekan biaya operasional,” jelasnya.
Dukungan Kelompok Budidaya Ikan Simba
Ketua Kelompok Budidaya Ikan Simba, Desi Elasari, menyampaikan apresiasi atas inovasi yang diberikan UTI.
“Selama ini kami memantau kondisi kolam secara manual. Kadang terlambat mengetahui suhu naik atau predator masuk, sehingga ikan banyak mati. Dengan Simba Smart Health System, kami bisa tahu kondisi kolam kapan saja dan segera bertindak,” ungkapnya.
Ia berharap teknologi ini dapat terus dikembangkan dan diperluas ke kelompok budidaya ikan lainnya di Pesawaran dan sekitarnya.
Komitmen Universitas Teknokrat Indonesia
Wakil Rektor UTI, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM., memberikan apresiasi kepada tim yang berhasil memperoleh hibah dan mengimplementasikan inovasi langsung ke masyarakat.
“UTI berkomitmen mendorong dosen dan mahasiswa menghasilkan inovasi yang bermanfaat. Kehadiran Simba Smart Health System membuktikan bahwa sinergi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Ia menambahkan, program PKM ini tidak hanya berhenti pada tahap implementasi, tetapi akan ada pendampingan lanjutan, monitoring, dan kolaborasi dengan pihak terkait agar kelompok budidaya ikan semakin produktif, mandiri, dan berdaya saing.
Harapan ke Depan
Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengoptimalkan potensi perikanan di Kabupaten Pesawaran melalui pendekatan digital. Selain meningkatkan hasil produksi, teknologi ini juga membuka peluang pasar lebih luas, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ekonomi keluarga.
Universitas Teknokrat Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan inovasi pendidikan dan teknologi tepat guna, sekaligus memperkuat peran sebagai Kampus Sang Juara yang berdampak nyata bagi masyarakat.