Bandar Lampung (Lampost.co): Suasana religius dan penuh kehangatan menyelimuti lingkungan Masjid Agung Al-Hijrah Kota Baru Lampung pada gelaran Tabligh Akbar internasional yang berlangsung selama tiga hari, 28–30 November 2025. Kegiatan besar ini dihadiri oleh jemaah dari lima benua, menjadikannya sebagai salah satu kegiatan keagamaan terbesar dan paling berkesan yang pernah diselenggarakan di Lampung dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, pada kegiatan salat Jumat, Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar langsung menjadi Khatib, dengan diikuti jemaah Zulkifli Hasan, Anies Baswedan, gubernur-gubernur di Indonesia, tokoh-tokoh Islam dunia, dan jemaah lainnya lebih dari 1 juta baik dari dalam dan luar negeri dari 80-an negara.
Dalam keramaian yang penuh ukhuwah itu, Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) menjadi salah satu rombongan kampus yang mendapatkan perhatian khusus. Sebanyak 300 mahasiswa hadir dan berpartisipasi secara aktif, didampingi oleh 11 dosen yang bertindak sebagai pembina serta pendamping selama kegiatan berlangsung. Para mahasiswa tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kajian, salawat, dan tausiah yang disampaikan oleh para dai yang diundang khusus untuk memakmurkan acara ini.
Partisipasi Teknokrat: Membangun Karakter Mahasiswa Lewat Aktivitas Keagamaan
Keikutsertaan mahasiswa dan dosen Teknokrat dalam Tabligh Akbar internasional ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap kegiatan keagamaan, tetapi juga bagian dari upaya kampus untuk memperkaya pengalaman mahasiswa di luar ruang kuliah. Kegiatan berskala besar ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan spiritual, berinteraksi dengan jamaah internasional, serta memperkuat karakter religius yang selama ini menjadi nilai penting dalam pembinaan kemahasiswaan di Teknokrat.
Ketua rombongan Universitas Teknokrat Indonesia, Sampurna Dadi Riskiono, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan momen penting untuk mendorong pembentukan karakter mahasiswa yang seimbang antara kompetensi akademik dan kekuatan moral.
“Kami membawa 300 mahasiswa dan 11 dosen untuk mengikuti Tabligh Akbar ini sebagai bagian dari pendidikan karakter. Ini adalah pengalaman berharga yang tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga membangun rasa percaya diri, disiplin, dan kebersamaan antar mahasiswa,” ujarnya ketika ditemui di sela kegiatan.
Ia menambahkan, hadirnya jamaah dari lima benua memberikan perspektif baru bagi mahasiswa Teknokrat mengenai keberagaman umat Islam di dunia. Meski berasal dari negara, budaya, dan bahasa yang berbeda, semua jamaah berkumpul dalam semangat persaudaraan yang sama.
“Mahasiswa dapat melihat langsung betapa luasnya ukhuwah Islamiyah. Mereka bisa bertemu dengan jamaah dari berbagai penjuru dunia, saling menyapa, berdiskusi, bahkan bertukar pengalaman tentang aktivitas keagamaan di negara masing-masing. Ini pelajaran berharga yang tidak bisa mereka dapatkan hanya dari kelas,” tambahnya.

Jemaah dari Lima Benua Warnai Antusiasme Kegiatan
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mencuri perhatian publik karena menghadirkan jemaah berskala internasional. Peserta dari Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia tampak memadati area masjid sejak pagi hingga malam. Keragaman bahasa dan budaya tampak jelas, namun semuanya menyatu dalam suasana yang damai dan penuh kekhidmatan.
Para jemaah internasional tampak antusias mengikuti setiap sesi, bertegur sapa dengan peserta dari Indonesia. Tidak sedikit dari mereka yang memuji keramahan masyarakat Lampung serta kemegahan arsitektur Masjid Agung Al-Hijrah yang dinilai mampu menampung ribuan jamaah dengan sangat baik.
Bagi mahasiswa Teknokrat, pengalaman bertemu dengan jamaah internasional menjadi salah satu bagian paling berkesan. Banyak mahasiswa yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melatih komunikasi menggunakan bahasa Inggris ataupun bahasa Arab sederhana. Beberapa mahasiswa bahkan melakukan pertukaran kontak dengan peserta dari luar negeri untuk menjalin pertemanan dan berdiskusi lebih lanjut terkait kehidupan Muslim di berbagai belahan dunia.
Suasana Penuh Kekhusyukan dan Semangat Kebersamaan
Selama kegiatan berlangsung, Masjid Agung Al-Hijrah tampak hidup dengan nuansa keagamaan yang sangat kuat. Lantunan ayat suci Al-Qur’an dan salawat terdengar hampir sepanjang hari. Ribuan jemaah memadati area masjid, selasar, hingga halaman yang telah disiapkan khusus oleh panitia.
Para dai yang hadir membawakan pesan-pesan tentang pentingnya moralitas, persatuan umat, serta peran generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman modern. Para dai berhasil menyampaikan pesan-pesan yang mendalam, menyentuh hati, serta relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Para mahasiswa Teknokrat terlihat fokus mendengarkan ceramah, mencatat poin-poin penting, dan mengikuti salawat bersama dengan penuh kekhusyukan. Banyak dari mereka mengaku mendapatkan pengalaman spiritual yang mendalam selama menghadiri kegiatan ini.
Salah satu mahasiswa Teknokrat, Dimas, menyampaikan kesan mendalamnya selama mengikuti kegiatan Tabligh Akbar internasional ini. Ia mengaku sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari kegiatan berskala besar tersebut.
“Saya merasa sangat beruntung bisa ikut kegiatan ini. Tidak setiap hari kita bisa berkumpul dan beribadah bersama jamaah dari berbagai negara. Saya belajar banyak tentang persaudaraan dan bagaimana Islam menyatukan kita tanpa melihat perbedaan budaya atau bahasa,” ujar Dimas.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini membuatnya semakin bersemangat mendalami ajaran Islam dan memperbaiki kualitas ibadah sehari-hari.
“Selain memperkuat iman, saya juga merasa lebih termotivasi untuk memperbaiki diri. Ceramah yang disampaikan para dai sangat menyentuh dan membuka pikiran saya tentang pentingnya menjadi pemuda yang berakhlak,” lanjutnya.

Dukungan dan Apresiasi dari Pimpinan Institut Teknokrat Indonesia
Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Nasrullah Yusuf, yang juga merupakan Kepala Badan Pengelola Masjid Agung Al-Hijrah dan turut hadir pada acara tersebut menyampaikan apresiasi mendalam atas partisipasi mahasiswa dan dosen dalam kegiatan Tabligh Akbar internasional ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat relevan dengan misi kampus dalam membina mahasiswa yang unggul secara akademik sekaligus memiliki karakter yang kuat.
“Kami sangat mendukung kegiatan yang dapat memperkaya nilai spiritual mahasiswa. Kegiatan Tabligh Akbar ini menjadi ruang yang sangat baik bagi mahasiswa untuk belajar langsung tentang persaudaraan umat, toleransi, dan nilai-nilai moralitas yang menjadi fondasi penting dalam kehidupan mereka,” ujarnya.
Rektor juga mengapresiasi dosen pembina yang telah mendampingi mahasiswa selama kegiatan berlangsung. Menurutnya, kolaborasi antara mahasiswa dan dosen dalam kegiatan non-akademik seperti ini dapat mempererat hubungan dan memperkuat suasana akademik yang positif di kampus.
Ia berharap agar pengalaman berharga dari kegiatan ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk terus meningkatkan kualitas diri, baik dalam bidang akademik maupun dalam kehidupan sosial dan spiritual.
Kegiatan Bermakna yang Diharapkan Berlanjut Setiap Tahun
Keberhasilan Tabligh Akbar internasional ini tidak hanya memberi dampak positif bagi mahasiswa Teknokrat, tetapi juga bagi masyarakat Lampung secara keseluruhan. Kehadiran jamaah dari lima benua menunjukkan bahwa Lampung mampu menjadi tuan rumah kegiatan keagamaan berskala internasional.
Panitia penyelenggara mengungkapkan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan melibatkan lebih banyak generasi muda, termasuk mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Bagi mahasiswa Teknokrat sendiri, pengalaman selama tiga hari ini akan menjadi bagian penting dalam perjalanan mereka sebagai generasi muda Muslim yang siap menghadapi tantangan global dengan kekuatan iman dan mulia.










