Bandung (Lampost.co)–Universitas Teknokrat Indonesia terus memperkuat kualitas pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis. Upaya ini dilakukan melalui diskusi strategis bersama tim dari Universitas Padjadjaran (Unpad) yang berlangsung kemarin.
Pertemuan tersebut menjadi ruang kolaborasi produktif yang membahas strategi pembelajaran adaptif, inovatif, serta berorientasi pada kebutuhan dunia kerja yang semakin dinamis.
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM., menegaskan pentingnya sinergi antarperguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing lulusan di bidang ekonomi dan bisnis.
“Kami ingin memastikan bahwa pengembangan kurikulum di perguruan tinggi harus responsif terhadap transformasi digital, perkembangan ekonomi kreatif, dan kebutuhan industri. Hal ini juga harus ditunjang oleh dosen yang kompeten serta fasilitas pembelajaran yang relevan,” ujar Mahathir.
Diskusi berlangsung hangat ini juga dihadiri para pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. Mereka adalah Dr. Adiatma Yudistira Manogar Siregar, SE., ME.Con.St (Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset), Dina Sartika, SE., M.Si., Ph.D (Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Organisasi), serta Meinanda Kurniawan, SE, MBuss (Res), Ph.D (Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Alumni).
Selain Mahathir, turut hadir mewakili Universitas Teknokrat Indonesia, Wakil Rektor Dr. Ryan Randy Suryono, M.Kom., dan Achmad Yudi Wahyudin, M.Pd.
Mahathir menambahkan, dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu strategis, seperti penguatan kurikulum, peningkatan mutu pembelajaran, pengelolaan kemahasiswaan, hingga strategi pengembangan alumni.
“Universitas Teknokrat Indonesia meyakini bahwa kolaborasi antarperguruan tinggi merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan pendidikan di era global. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pendidikan tinggi di Indonesia,” tutup Mahathir.
 
			










 
                