Bandung (Lampost.co)–Di sela-sela kemeriahan Pekan Seni dan Olahraga (Pesona) I PTKN di Bandung, Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) lakukan kunjungan kerja dan diskusi dengan Senat Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, kamis (11/08).
Diskusi yang berlangsung di ruang sidang senat UIN SGD ini dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Senat UIN RIL dan jajaran Senat UIN SGD yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris Senat, Ketua dan Sekretaris Komisi Senat serta sejumlah guru besar UIN SGD.
Ketua Senat UIN Raden Intan Lampung, Prof Dr Idham Kholid menyampaikan bahwa tujuan diskusi ini adalah untuk membahas berbagai hal tentang peran Senat Universitas di lingkungan UIN.
“Diskusi dengan Senat UIN SGD merupakan upaya memperluas referensi sebagai masukan dalam usaha kita merevitalisasi Senat Universitas,” ungkap Prof Idham.
Prof Idham menambahkan bahwa selama ini organ pelaksana dan organ pengawasan universitas sudah sangat jelas strukturnya. Organ pelaksana adalah rektor beserta jajarannya dan organ pengawasan adalah SPI beserta jajarannya.
Namun sejauh ini organ pertimbangan, dalam hal ini Senat Universitas masih belum terstruktur secara jelas. Kondisi ini bisa menjadi kendala bagi Senat Universitas untuk mengambil peran secara optimal.
Sejak ditetapkan sebagai ketua senat universitas UIN RIL, Prof Idham mengaku telah mencoba berdiskusi dengan bebagai pihak terkait di lingkungan UIN RIL dan dalam banyak hal menemukan kesamaan pandangan.
“Dalam diskusi dengan Senat UIN SGD itupun kami menemukan kesamaan pandangan tentang upaya peningkatan peran strategis senat universitas, mengingat bahwa senat universitas adalah organ pertimbangan yang merupakan salah satu organ penting dalam organisasi UIN.” lanjutnya.
Diskusi ini juga menyepakati untuk menghidupkan kembali Forum Senat Universitas di lingkungan PTKN yang selama ini vakum karena kendala Pandemi Covid-19. (Humas UIN RIL/Rls/HI)
