Bandar Lampung (Lampost.co) – Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Damanhuri, M.Pd., mempresentasikan hasil penelitiannya pada forum ilmiah internasional di Imam Bukhari International Scientific Research Center, Uzbekistan, Jumat (22/8/2025).
Damanhuri terpilih sebagai salah satu penerima Imam al-Bukhari International Fellowship Program bersama Prof. Shukran ibn Abdurrahman dari International Islamic University Malaysia (IIUM). Kesempatan ini mempertegas kiprah akademisi UIN Raden Intan Lampung dalam kancah internasional.
Angkat Isu Kolonialisme Epistemik
Dalam paparan berjudul Liberating Islamic Studies from Intellectual Dependence and Restoring Scholarly Autonomy, Damanhuri menyoroti kecenderungan studi Islam kontemporer yang terlalu bergantung pada paradigma Barat.
Menurutnya, kondisi tersebut justru membatasi ekspresi penuh warisan intelektual Islam. Ia menyebut fenomena itu sebagai epistemic colonialism atau kolonialisme epistemik.
“Jika kolonialisme dahulu merampas tanah, maka imperialisme akademik kini merampas ilmu pengetahuan dan kekayaan non-materi,” jelasnya.
Dialog dengan Tradisi dan Modernitas
Dalam penelitiannya, Damanhuri mengkaji pemikiran filsuf Maroko Taha Abdurrahman dan cendekiawan Indonesia Muhammad Amin Abdullah. Kedua tokoh menekankan perlunya pendekatan integratif dan dialogis. Studi Islam, menurut mereka, tidak boleh terikat semata pada sumber tradisional atau teori Barat, tetapi harus berkembang dengan kemandirian intelektual.
Damanhuri menegaskan, menghidupkan kembali warisan keilmuan Islam, memperkuat keterhubungan antar-disiplin, serta menjaga otonomi akademik menjadi agenda penting bagi perguruan tinggi Islam.
Penelitian Dua Bulan
Riset ini dilakukan Damanhuri yang juga menjabat Sekretaris Prodi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI) selama dua bulan, sejak 1 Agustus hingga 30 September 2025. Program fellowship ini memberinya kesempatan memperluas jejaring akademik internasional dan memperdalam kajian lintas perspektif.
Pemaparan Rekan Sejawat dari Malaysia
Selain Damanhuri, Prof. Shukran ibn Abdurrahman dari IIUM mempresentasikan riset tentang dasar-dasar etika kerja dalam Islam. Ia menekankan pentingnya membentuk tenaga kerja yang matang secara moral berdasarkan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Shukran menyebut nilai-nilai seperti keikhlasan, tanggung jawab, keadilan, dan semangat berprestasi relevan dengan praktik profesional modern. Etika kerja Islami, menurutnya, mampu menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Prestasi Akademisi UIN Lampung
Partisipasi Damanhuri dalam forum ilmiah Uzbekistan mempertegas komitmen UIN Raden Intan Lampung untuk aktif dalam percaturan akademik internasional. Kehadiran dosen UIN di forum global tidak hanya memperluas jejaring keilmuan, tetapi juga mengangkat reputasi kampus sebagai pusat studi Islam yang progresif dan berdaya saing.