Bandar Lampung (lsmpost.co) – Founder Malaka Project, Ferry Irwandi, tampil sebagai narasumber nasional dalam Economic Symposium rangkaian FEBI Fest 2025 UIN Raden Intan Lampung (RIL), Selasa (23/9/2025). Dalam paparannya, Ferry menyoroti isu bonus demografi 2030–2045 serta tantangan era digital yang harus diantisipasi generasi muda, khususnya mahasiswa ekonomi.
Menurut Ferry, ilmu ekonomi sejatinya adalah bagaimana manusia menjalani hidup. “Dalam satu jam, manusia bisa membuat dua ribu pilihan. Karena itu, orang yang menekuni ekonomi punya tanggung jawab besar terhadap jalannya ekonomi, termasuk memberi masukan agar pemerintah mengambil kebijakan yang tepat,” ujarnya di Ballroom UIN RIL.
Bonus Demografi Bisa Jadi Berkah atau Bencana
Ferry menjelaskan bahwa Indonesia akan memasuki bonus demografi mulai 2030 dan mencapai puncaknya pada 2045, di mana usia produktif mendominasi populasi.
“Bonus demografi itu gift, seperti yang dimiliki China dan India. Tapi produktif hanya bisa terjadi kalau ada yang bisa diproduksi. Jika tidak, bonus ini bisa berubah menjadi bencana demografi. Ketika ekonomi hancur, manusia bisa saling memakan satu sama lain,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya ekosistem ekonomi yang terdidik, di mana mahasiswa tidak hanya menguasai teori tetapi juga mampu menghasilkan solusi konkret. Pemerintah, lanjutnya, juga harus hadir menyediakan lapangan kerja agar generasi produktif terserap dengan baik.
Tantangan Era Digital dan AI
Selain isu demografi, Ferry juga menyinggung perkembangan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan pola komunikasi internet. Ia menilai generasi Z sebagai penghuni pertama dunia digital memiliki peran strategis.
“Ini dunia baru. Generasi kalian yang akan hidup di dalamnya, berkompetisi bahkan dengan generasi berikutnya. Maka diperlukan inovasi, kolaborasi, dan kontribusi nyata,” ungkapnya.
Ferry juga menekankan pentingnya sikap berani dalam menghadapi risiko, namun harus didasari rasionalitas. “Keberanian itu lahir dari hitungan dan realitas, bukan sekadar nekat. Bedakan antara berani, nekat, dan bodoh,” jelasnya.
Satu Dekade FEBI UIN RIL
Paparan Ferry menjadi salah satu bagian dari rangkaian FEBI Fest 2025, perayaan satu dekade FEBI UIN RIL yang berlangsung 22 September–9 Oktober. Agenda meliputi bazar UMKM, lomba nasional (poster, debat ekonomi, business plan, karya tulis ilmiah), futsal, dan pemilihan Duta FEBI.
FEBI Fest 2025 tidak hanya menjadi ajang akademik dan kompetisi, tetapi juga ruang refleksi menghadapi tantangan global, sekaligus memperkuat peran FEBI UIN RIL dalam mencetak generasi cerdas dan berdaya saing.