Bandar Lampung (Lampost.co) — Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar Stadium General bertema “Peran Agama dalam Membangun Keseimbangan Ekologis: Perspektif Ekoteologi” di Ballroom kampus setempat, Jumat (31/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, M.A., Guru Besar UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, sebagai narasumber utama.
Agama dan Ekologi sebagai Satu Napas Kehidupan
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., dalam sambutannya menegaskan bahwa isu ekoteologi semakin relevan di tengah krisis lingkungan global. Ia menyebut tema tersebut sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Agama RI yang mendorong integrasi nilai agama dan kepedulian ekologis.
“Berbicara ekoteologi berarti berbicara tentang diri kita sendiri. Sejak transformasi kelembagaan, UIN Raden Intan Lampung berkomitmen menjadi kampus berwawasan lingkungan dan telah bergabung dengan UI GreenMetric sejak 2018,” ujarnya.
Selama tujuh tahun berturut-turut, UIN RIL meneguhkan diri sebagai kampus hijau terbaik di antara PTKIN di Indonesia. Komitmen itu diwujudkan bukan hanya lewat penghijauan, tetapi juga dalam tata kelola lingkungan yang berkelanjutan.
“Kampus ini memiliki lebih dari 8 ribu biopori dan 11 embung di area seluas 48 hektare. Namun semangat ekoteologi juga kami wujudkan dalam nilai-nilai lokal dan spiritualitas masyarakat Lampung, Sang Bumi Ruwa Jurai,” tambahnya.
Ekoteologi sebagai Spirit Akademik dan Kultural
Rektor juga menyinggung berbagai capaian kampus yang mencerminkan semangat ekoteologi, seperti perjuangan menjadikan KH Ahmad Hanafiah sebagai Pahlawan Nasional, serta penerbitan Al-Qur’an berbahasa Lampung yang menjadi kontribusi UIN RIL bagi pelestarian nilai Islam dan budaya lokal.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap narasumber dapat menginspirasi sivitas akademika untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan kepedulian lingkungan dalam riset dan pendidikan,” katanya.
Pascasarjana Semakin Unggul dan Inovatif
Sementara itu, Direktur Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.Si., melaporkan bahwa tahun ini Pascasarjana menerima 257 mahasiswa baru dari 13 program studi, terdiri atas 9 program S2 dan 4 program S3.
Ia menyoroti dua program doktoral unggulan, yaitu S3 Ekonomi Syariah—satu-satunya di Sumatera bagian selatan—dan S3 Pengembangan Masyarakat Islam, yang menjadi satu-satunya di Indonesia.
“Lima dari 13 prodi sudah berakreditasi unggul, sementara sisanya terakreditasi baik sekali. Target kami, 75 persen program studi mencapai akreditasi unggul agar mahasiswa dapat mengakses beasiswa LPDP,” jelasnya.
Ruslan juga menyampaikan bahwa konsep ekoteologi akan terus dikembangkan menjadi bagian dari kurikulum dan riset Pascasarjana, sebagai upaya memperkuat karakter ilmiah yang peduli lingkungan.
Agama sebagai Inspirasi Gerakan Ekologi
Dalam pemaparannya, Prof. Nur Kholis Setiawan mengulas materi bertajuk “Islam and Ecology: Environmental Theme in the Tafsir al-Qur’an Tematik of the Indonesian Ministry of Religious Affairs.”
Ia menjelaskan, Kementerian Agama melalui Tafsir al-Qur’an Tematik edisi 2009 telah menempatkan pelestarian lingkungan sebagai tema penting dalam ajaran Islam.
“Tafsir tersebut menjadi tonggak akademik yang mempertegas bahwa menjaga bumi adalah amanah kekhalifahan manusia. Banyak gerakan lingkungan lahir dari inspirasi ajaran ini,” paparnya.
Ia mengajak seluruh civitas akademika UIN Raden Intan Lampung menjadikan agama sebagai energi moral untuk menjaga bumi dari kerusakan akibat keserakahan manusia.
Kampus Hijau, Spirit Menuju Indonesia Berkelanjutan
Melalui kegiatan ini, UIN Raden Intan Lampung kembali meneguhkan diri sebagai pusat kajian ekoteologi dan kampus hijau terdepan di Indonesia.
Nilai spiritual, kearifan lokal, dan ilmu pengetahuan menjadi fondasi dalam membangun kesadaran ekologis menuju kehidupan berkelanjutan.






