BANDAR LAMPUNG (lampost.co) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), Prof. H. Wan Jamaluddin, M.Ag., Ph.D., menyatakan dukungan penuh terhadap Gerakan Wakaf Dana Abadi Pendidikan Islam yang diluncurkan Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, MA, pada 16 Agustus 2025.
Gerakan nasional ini dinilai menjadi terobosan penting dalam memperkuat wakaf produktif sebagai instrumen pembangunan pendidikan Islam sekaligus motor penggerak ekonomi berbasis filantropi.
Wakaf sebagai Instrumen Pendidikan
Rektor UIN Raden Intan menegaskan, wakaf tidak boleh hanya dipahami sebatas ibadah individual, melainkan juga harus dipandang dari dimensi sosial yang luas.
“Gerakan Wakaf Pendidikan Islam adalah momentum strategis untuk melahirkan generasi unggul yang berakhlak mulia dan berdaya saing global. UIN Raden Intan Lampung siap mendorong sivitas akademika terlibat aktif dalam budaya filantropi ini,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Peraih Santri of The Year 2024 kategori Santri Inspiratif Bidang Pendidikan itu juga menyoroti masih terbatasnya kontribusi wakaf terhadap pendidikan di Indonesia akibat pengelolaan yang belum maksimal. Melalui gerakan ini, ia berharap tata kelola wakaf lebih produktif, transparan, dan berdaya guna, sehingga bisa menopang program beasiswa, riset, hingga pembangunan sarana kampus.
Penguatan Ekosistem Wakaf Produktif
Rektor yang juga lulusan Rusia itu menekankan perlunya transformasi paradigma wakaf dari pola konsumtif ke arah produktif dan berkelanjutan.
“Spirit filantropi tidak cukup bila berhenti pada pola konsumtif. Ia harus berkembang menjadi strategi pembangunan nasional yang terintegrasi dengan agenda kesejahteraan bangsa. Karena itu, penguatan ekosistem wakaf produktif mutlak diperlukan,” tegasnya.
Ia menambahkan, potensi wakaf tanah maupun wakaf uang di Provinsi Lampung cukup besar, sehingga UIN RIL siap mengambil peran strategis dalam pengelolaan yang inovatif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Gerakan Nasional Kemenag
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan, Gerakan Wakaf Pendidikan Islam bertujuan mendukung kemandirian madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam.
“Pendidikan tidak hanya membutuhkan anggaran, tetapi juga partisipasi masyarakat melalui instrumen syariah yang produktif. Kita ingin memastikan pendidikan Islam semakin maju dan berdaya saing,” ujarnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Prof. Suyitno, menambahkan gerakan ini sejalan dengan instruksi presiden untuk menggalang dana umat melalui zakat dan wakaf. Sementara Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Prof. Kamaruddin Amin, mendorong PTKIN membangun dana abadi ala universitas ternama dunia seperti Harvard dan Yale.
Ajakan Bersama
Rektor UIN Raden Intan Lampung akhirnya mengajak seluruh civitas akademika, alumni, dan masyarakat untuk mendukung gerakan ini.
“Ini ikhtiar kolektif, bukan hanya membangun pendidikan Islam, tetapi juga kontribusi nyata bagi bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.