BANDAR LAMPUNG (lampost.co) – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) meneguhkan komitmen menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan dengan melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI) 2025. Kegiatan ini mencakup 48 program studi, tiga unit pelaksana teknis (UPT), serta tiga pusat di lingkungan kampus.
Pembukaan AMI ditandai dengan kegiatan penyamaan persepsi antara auditor dan auditi di Meeting Room 2, Gedung Academic and Research Center, Rabu (20/8/2025). Hadir Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN RIL, Bambang Irfani, M.Pd., Ph.D., Sekretaris LPM Dr. Fathul Mu’in, M.H.I., Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., serta para auditor dan auditi.
Agenda Tahunan Perkuat Tata Kelola
Ketua LPM, Bambang Irfani, menegaskan audit mutu internal merupakan agenda rutin tahunan sebagai upaya menjaga standar layanan akademik dan non-akademik sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) serta sistem penjaminan mutu internal.
“Melalui audit ini, kita memastikan setiap prodi, UPT, maupun pusat sudah melaksanakan siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) secara konsisten. Hasilnya akan menjadi bahan evaluasi sekaligus perbaikan berkelanjutan,” ujarnya.
Audit berlangsung bertahap mulai 19 Agustus hingga 19 September 2025. Proses melibatkan 77 auditor internal yang telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi. Mekanisme audit meliputi pemeriksaan dokumen, wawancara, hingga verifikasi lapangan.
Persiapan Menuju Akreditasi Unggul
Bambang menambahkan, audit mutu bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan pijakan strategis dalam memperkuat tata kelola dan kualitas layanan pendidikan.
“Mutu adalah ruh sebuah perguruan tinggi. Dengan audit ini, kita ingin memastikan seluruh unit bekerja sesuai standar yang ditetapkan, sehingga UIN Raden Intan semakin dipercaya masyarakat dan siap menuju akreditasi unggul, baik nasional maupun internasional,” tegasnya.
Penyamaan Persepsi Auditor dan Auditi
Kegiatan penyamaan persepsi telah berlangsung dua hari. Hari pertama khusus bagi auditor, sementara hari kedua diikuti auditor dan auditi secara bersama.
“Tujuannya agar kedua pihak memiliki pemahaman yang sama terkait instrumen audit. Dengan begitu, saat pelaksanaan semua sudah tahu apa yang akan ditagih dan disiapkan. Audit akan berlangsung fleksibel dalam rentang satu bulan ke depan,” jelas Bambang.
Audit kali ini melibatkan 53 auditi, terdiri dari prodi jenjang S1 hingga S3 serta unit kerja yang terkait langsung dengan akreditasi.
Dorong Budaya Mutu Berkelanjutan
Salah satu peserta kegiatan menyebutkan, penyamaan persepsi ini penting agar auditor dan auditi bisa saling melengkapi dalam upaya membangun budaya mutu.
“Dengan kesepahaman sejak awal, proses audit tidak hanya bersifat administratif, tapi juga mampu memberi masukan konkret bagi peningkatan kualitas UIN RIL secara menyeluruh,” katanya.
Hasil AMI nantinya akan menjadi rekomendasi strategis bagi pimpinan universitas dalam merumuskan kebijakan akademik maupun pengembangan institusi. Dengan langkah ini, UIN Raden Intan Lampung meneguhkan diri sebagai kampus yang konsisten menjaga mutu pendidikan dan tata kelola.