Unila (Lampost.co)–Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) mengumumkan penerima bantuan modal usaha mahasiswa tahun 2024. Sebanyak 49 proposal terpilih mendapatkan pendanaan, melibatkan 185 mahasiswa dari enam jurusan di FISIP.
Jurusan yang terlibat dalam program ini antara lain Ilmu Komunikasi (3 proposal), Administrasi Negara (4 proposal), Hubungan Internasional (9 proposal), Sosiologi (9 proposal), Administrasi Bisnis (10 proposal), dan Ilmu Pemerintahan (14 proposal).
Program ini bertujuan untuk menciptakan mahasiswa dan alumni FISIP yang berani berwirausaha serta memiliki keinginan menjadi pengusaha di Indonesia.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Robi Cahyadi Kurniawan, S.IP., M.A., menjelaskan, program bantuan dana mahasiswa ini merupakan bentuk tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU)-2.
“Untuk memenuhi IKU yang sudah ditetapkan Kementerian Pendidikan ke seluruh perguruan tinggi di Indonesia, khususnya IKU-2, yang salah satu indikatornya adalah mahasiswa berwirausaha atau lulusan yang memiliki usaha dengan bukti Nomor Induk Berusaha (NIB),” jelasnya, Kamis, 18 Juli 2024.
Proses seleksi penerima bantuan ini melibatkan beberapa tahapan, seperti seleksi proposal, kelengkapan administrasi, seleksi observasi usaha, dan seleksi wawancara dengan mahasiswa. Proses ini dilakukan tim seleksi yang terdiri dari delapan dosen berkompeten.
Robi menyebutkan beberapa kriteria utama dalam pemilihan penerima bantuan usaha ini. “Kriteria utamanya, yaitu mahasiswa FISIP Unila, sudah memiliki usaha kecil minimal dua bulan, memiliki neraca keuangan minimal dua bulan, dan memiliki NIB,” jelasnya.
Program ini sudah dimulai sejak tahun 2022. Pada tahun 2024, tercatat 185 mahasiswa terlibat dalam kegiatan wirausaha, dengan 52 di antaranya sudah memiliki NIB. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan adanya bantuan modal usaha ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa FISIP Unila yang berani berwirausaha dan mampu menjadi pengusaha sukses di masa depan. [Kontributor_Taufik Hidayah]
