Unila (Lampost.co)–Universitas Lampung (Unila) mengadakan penyamaan persepsi penilaian rekognisi pembelajaran lampau (RPL) yang berlangsung di Ruang Sidang Gedung Pascasarjana. Kegiatan bertujuan untuk menyelaraskan pemahaman dan mekanisme penilaian dalam pengakuan pembelajaran lampau sebagai upaya mendukung pendidikan inklusif di lingkungan universitas.
Acara ini dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. Ia menekankan RPL sebagai salah satu strategi penting untuk memberikan akses pendidikan lebih luas kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki pengalaman belajar di luar pendidikan formal.
Kegiatan ini turut dihadiri Prof. Dr. Ir. Abdurrahman, M.Si., Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP), serta Dr. Maulana Muklis, S.Sos., M.IP., Sekretaris LPMPP, yang mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan. Mereka menegaskan pentingnya penyamaan persepsi untuk memastikan penilaian RPL dilakukan secara transparan, adil, dan bermutu.
Materi utama kegiatan ini disampaikan Dr. Maulana Muklis, mengenai prinsip-prinsip dasar dalam penilaian RPL, termasuk pentingnya bukti valid dari kompetensi yang dimiliki calon mahasiswa RPL. Ia juga menjelaskan prosedur teknis dan kriteria penilaian yang akan diterapkan.
Pemateri lainnya, Ir. Ing. Hery Dian Septama, S.T., IPM., memaparkan aspek praktis dalam implementasi RPL di Unila. Ia memberikan penekanan pada pentingnya kolaborasi antar-unit untuk memastikan proses penilaian berjalan lancar dan sesuai standar yang ditetapkan.
Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Ir. Murhadi, M.Si., turut memberikan dukungannya dan menekankan kegiatan ini sangat relevan dalam rangka peningkatan mutu dan aksesibilitas program Pascasarjana Unila.
Kegiatan ini juga dihadiri para ketua jurusan program studi pascasarjana di lingkungan Unila, yang berperan aktif dalam diskusi untuk menyelaraskan pemahaman dan implementasi penilaian RPL di tingkat fakultas.
Pada hari yang sama juga dilakukan wawancara kepada beberapa calon mahasiswa RPL Unila. Wawancara bertujuan untuk menilai pengalaman belajar calon mahasiswa serta memastikan kesiapan mereka untuk mengikuti program studi yang diminati. [Gandhi Irawan]
