Unila (Lampost.co)--Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) menggelar Workshop Pengisian Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) Tahun 2022, di Ballroom Hotel Radisson, Bandarlampung, Senin, 14 Maret 2022.
Penyelenggaraan kegiatan yang berlangsung hibrid diikuti 180-an peserta ini bertujuan untuk mempercepat luaran penelitian serta memperbaiki kualitas proposal penelitian dosen.
Selain menghadirkan Prof. Dr. Saryono, M.Si., dari Universitas Riau selaku narasumber yang memaparkan materi “Tingkat Kesiapterapan Teknologi”, workshop turut dihadiri Ketua LPPM Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., beserta jajaran.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Dr. Heryandi, S.H., M.S., saat membuka kegiatan menjelaskan, tingkat kesiapterapan teknologi atau TKT merupakan salah satu tools untuk menilai kesiapan teknologi atau invensi berkaitan dengan potensi ekonomi atau komersial serta kesiapan invensi untuk diaplikasikan di industri.
TKT merupakan tingkat kondisi kematangan atau kesiapterapan suatu hasil penelitian (research) dan pengembangan teknologi yang diukur secara sistematis agar dapat diadopsi pengguna baik pemerintah, industri, maupun masyarakat.
Pengukuran dan penetapan TKT bertujuan untuk mengetahui status dan membantu pemetaan kesiapterapan teknologi, mengevaluasi pelaksanaan program atau kegiatan penelitian dan pengembangan, mengurangi risiko kegagalan dalam pemanfaatan teknologi, serta meningkatkan pemanfaatan hasil riset dan pengembangan.
Selain digunakan para pengambil kebijakan untuk merumuskan, melaksanakan, serta mengevaluasi program riset dan pengembangan, hasil pengukuran TKT dapat dimanfaatkan pelaku kegiatan dalam menentukan tingkat kesiapterapan teknologi untuk dimanfaatkan dan diadopsi, serta para pengguna dalam memanfaatkan hasil riset.
Menurut Lusmeilia Afriani, LPPM Unila pada tahun 2022 menyediakan sembilan skema penelitian dan tiga skema pengabdian kepada masyarakat. Rincinya meliputi, Penelitian Dasar, Penelitian Terapan, Penelitian Pascasarjana, Penelitian Berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Penelitian Inovasi, Penelitian Professorship, Penelitian Multidisiplin, Penelitian Prototipe Industri, dan Penelitian Pra-Startup.
Sedangkan rincian skema pengabdian kepada masyarakat meliputi Pengabdian kepada Masyarakat Unggulan, Pengabdian kepada Masyarakat Desa Binaan, dan Pengabdian kepada Masyarakat Diseminasi Hasil Riset.
“Luaran yang diharapkan dari masing-masing skema penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat diarahkan pada publikasi internasional bereputasi maupun nasional
terindeks sehingga dapat mendukung akreditasi Unila,” ujarnya. [Humas]