Unila (Lampost.co)–Musyawarah Wilayah (Muswil) X Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung Tahun 2022 menetapkan dr. Josi Harnos, MARS., sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung untuk masa bakti 2022-2025. Penetapan keputusan ini tertuang dalam hasil sidang pleno Nomor 006/Muswil/IDI Lampung/Sidang Pleno II/VII/2022.
Pemilihan ketua IDI Lampung ini diselenggarakan dalam rangkaian Muswil X IDI Wilayah Lampung Tahun 2022 yang mengangkat tema “Dengan Semangat Transformasi Organisasi, Kita Dukung IDI sebagai Organisasi yang Solid, Akuntabel, Transparan, Beretika, dan Bermartabat”, di Ballroom Hotel Radisson, Bandarlampung, Sabtu, 2 Juli 2022.
Kegiatan diawali diterimanya hasil laporan pertanggungjawaban Ketua IDI Wilayah Lampung Periode 2018-2022, Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes., yang juga Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila, di hadapan Ketua Umum Pengurus Besar IDI dr. Adib Khumaedi, Sp.OT., Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI Wilayah Lampung, dr. Fatah Satya Wibawa, Sp.THT.KL., Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) IDI Wilayah Lampung dr. Arif Effendi, Sp.KK., Direktur RSAM Dr. Lukman Pura, Sp.Pd-KGH., SHSM., Finasim., para senior IDI Wilayah Lampung, dr. Ruskandi, Sp.A, dr. Muhammad Sudarman, serta para ketua dan utusan IDI cabang se-Provinsi Lampung.
Terpilihnya dr. Josi Harnos sebagai ketua IDI Wilayah Lampung setelah mengungguli para kandidat teman sejawatnya dengan total 20 suara, disusul dr. Boy Zaghlul Zaini dengan perolehan 18 suara, dan dr. Zam Zanariah Ibrahim, Sp.S., M.Kes., dengan perolehan 6 suara.
Ketua pelaksana kegiatan dr. Ria Sari dalam laporannya menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk memilih Ketua IDI Wilayah Lampung masa bakti 2022 hingga 2025 dengan jumlah peserta yang hadir mencapai 130 orang terdiri dari utusan IDI cabang se-Provinsi Lampung, peninjau IDI cabang se-Provinsi Lampung, MKEK cabang se-Provinsi Lampung, serta perhimpunan, panitia, serta pengurus IDI Wilayah Lampung.
Di kesempatan yang sama, Ketua IDI Wilayah Lampung Periode 2018-2022 Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes., mengatakan, Lampung dengan potensi yang dimiliki merupakan wilayah strategis bagi Ikatan Dokter Indonesia saat ini. Hal itu terbukti dari dekatnya akses Lampung dengan pulau Jawa, bahkan ke pusat ibu kota negara.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, jumlah anggota IDI Wilayah Lampung saat ini sudah cukup banyak dengan total 2.900 anggota. Dengan semua potensi ini, Prof. Asep mengajak para anggota untuk sensitif dalam merespons kebutuhan masyarakat, tidak hanya respons pada kebutuhan kesehatan tetapi spesifik pada pelayanan sosial dan pendidikan.
Melalui forum Muswil ini Prof. Asep juga mengimbau para anggota IDI untuk berkontribusi memberikan masukan dan referensi kepada pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyarakat sesuai perkembangan zaman.
“Hal ini tidak hanya tanggung jawab pengurus besar IDI atau pengurus wilayah IDI, tetapi seluruh elemen dokter juga berkewajiban berkontribusi sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ujarnya.
Ia pun berpesan, dalam suatu musyawarah wilayah tentu saja terdapat dinamika sehingga perlu sikap saling menghormati atas semua hasil putusan muswil dan ajakan untuk terus bersinergi dan berkontribusi dalam membangun Lampung berjaya dan bangsa ini.
Ketua Umum PB IDI dr. Adib Khumaedi, Sp.OT., sependapat dengan tema yang diusung yakni transformasi. Ia mengatakan, saat ini dengan berprofesi sebagai dokter, artinya secara langsung setiap anggota telah mewakafkan dirinya untuk organisasi profesi.
Oleh karena itu agar organisasi profesi IDI berkembang maka falsafah yang dipahami IDI bukan sekadar milik para pengurus dan anggota tetapi lebih luas milik rakyat Indonesia. “Jangan menjadi pengurus inti hanya untuk gagah-gagahan, justru kita punya tanggung jawab berat,” pungkasnya.
Ia menambahkan, baik pengurus besar, pengurus wilayah, perhimpunan, maupun para anggota memiliki tugas berat dalam tiga tahun ke depan. Karena pada tahun 2025, Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan beragam dinamika dan berbagai perubahan regulasi dalam dunia kedokteran. [Humas/Riky]