BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) — 35 ketua jurusan/program studi ikuti Workshop Penyusunan Skema Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 Universitas Lampung (Unila), Selasa (1/10/2019).
Agenda yang dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Bujang Rahman ini digelar di Kampoeng Wisata Tabek Indah, Natar, Lampung Selatan, dengan menghadirkan narasumber Bonardo Aldo Tobing Komisioner dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Jakarta.
Acara yang akan berlangsung hingga 2 Oktober 2019 ini memaparkan sejumlah materi di antaranya Kurikulum Pendidikan Tinggi berbasis SKKNI, dilanjutkan praktik penyusunan dokumen skema kompetensi.
Fauzan Murdapa selaku Ketua LSP P1 Unila menyampaikan, universitas melalui lembaga sertifikasi profesi P1 mengadakan workshop yang bertujuan membantu para kajur atau kaprodi mengembangkan skema kompetensi sehingga mampu membuat ruang lingkup untuk uji kompetensi mahasiswanya masing-masing.
“Jadi ini memang tuntutan atau kewajiban jurusan menyediakan skema kompetensi untuk sertifikasi bagi masing-masing mahasiswanya,” terangya.
Universitas Lampung hingga saat ini baru memiliki dua skema lisensi yakni dari fakultas teknik jurusan elektro dan teknik mesin. Padahal jumlah program sarjana di Unila berjumlah 90-an prodi yang dapat dikembangkan.
“Contoh di FISIP bidang ilmu komunikasi, itu kan bisa mengembangkan skema-skema misalnya public relation,” urai Prof. Bujang di sela-sela sambutannya.
Ia menambahkan, pimpinan Universitas Lampung sangat mendukung kegiatan ini karena selain bisa menjadi salah satu core business Unila, ini sebagai salah satu upaya mempercepat masa tunggu lulusan Unila saat memperoleh pekerjaan antara lain dengan program sertifikasi profesi.
Pengembangan skema-skema kompetensi merupakan salah satu wahana memberikan skill yang lebih spesifik kepada para lulusan Universitas Lampung dalam memecahkan berbagai persoalan saat di lapangan.
“Saat ini kita sudah berada pada revolusi industri 4.0 sehingga untuk keterampilan yang paling dibutuhkan di lapangan adalah pemecahan masalah. Semakin spesifik skill yang dimiliki lulusan kita, maka akan semakin terampil memecahkan persoalan di lapangan,” tegasnya.