Bandar Lampung (Lampost.co) — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang dalam menghadapi arus mudik menjamin kelayakan sarana dan prasarana.
Executive Vice President KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang, Januri mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan seluruh sarana dan prasarana. Pemeriksaan yang dilakukan yakni kondisi sarana lokomotif maupun kereta telah dilakukan agar seluruhnya siap beroperasi.
Perawatan secara periodik dilakukan berdasarkan masa pakai dari perawatan harian (daily check), perawatan 1 bulan (P1), perawatan 3 bulan (P3), perawatan 6 bulan (P6), perawatan 12 bulan (P12) hingga perawatan 24 bulan (P24) yang dilakukan di Depo Lokomotif dan Depo Kereta.
Baca Juga:Tanggal ini Bakal Jadi Puncak Mudik di Kereta Api
“Pemeriksaan dan perawatan sarana dilakukan untuk menjamin keamanan, kelancaran dan ketepatan waktu saat rangkaian kereta beroperasi pada masa angkutan lebaran 2024,” kata Januri, Minggu, 7 April 2024.
Hal itu dilakukan karena pihaknya telah menetapkan masa mudik lebaran 2024 selama 22 hari, mulai 31 Maret sampai 21 April 2024.
Januri menjelaskan selama mudik 2024, pihaknya sudah menyiapkan 4 lokomotif seri CC201. Sedangkan untuk kereta menyiapkan 29 kereta yang terangkai pada KA Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati pulang pergi dan KA Kuala Stabas relasi Tanjungkarang-Baturaja pulang pergi.
“Kami juga menyediakan 6 kereta penolong/pembangkit yang ditempatkan di Stasiun Tanjungkarang, Stasiun Tigagajah, dan Stasiun Ketapang. Selain itu ada juga kereta dan lokomotif cadangan sebagai antisipasi jika terjadinya gangguan,” tuturnya.
Terakhir, pihaknya pun menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di 18 titik yaitu Stasiun Tanjungkarang, Stasiun Rejosari, Stasiun Bekri, Stasiun Blambangan Umpu, Stasiun Kotabumi, Stasiun Ketapang, Stasiun Negara Ratu, Stasiun Tulung Buyut, Stasiun Negeri Agung, Stasiun Blambangan Umpu, Stasiun Way Tuba, Stasiun Martapura, Stasiun Spancar, Stasiun Baturaja, Stasiun Blimbing Air Kaka, Stasiun Peninjawan, Stasiun Pagar Gunung, dan Stasiun Tanjung Rambang.
“Kami juga menyediakan penjaga jalan lintas (PJL) ekstra 42 orang untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA,” pungkasnya.