Aceh (Lampost.co)—Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, menjadi salah satu wilayah di Bumi Serambi Mekah yang masih terisolasi akibat banjir bandang yang terjadi pekan lalu.
Menurut Neli Fadila, warga Aceh Tamiang, kampung halamannya masih terisolasi. Seluruh 12 kecamatan di wilayah Aceh Tamiang terdampak banjir bandang yang cukup parah.
Di beberapa wilayah di Aceh Tamiang, banjir telah surut. Namun, ada pula wilayah yang masih tergenang. Sisa-sisa lumput masih terlihat di sana-sini.
Pun air genangan beserta lumpur juga masih terlihat belum tersentuh penanganan petugas.
“Semua kecamatan kena,” ucapnya ketika dihubungi Media Indonesia, Selasa (2/12).
Neli yang kini bermukim di Medan, Sumatra Utara, untuk menempuh pendidikan menyebut, hingga kini listrik dan jaringan telepon seluler masih minim. Ia pun tidak bisa menghubungi keluarganya.
“Mau bergerak belum bisa karena akses masuk Aceh Tamiang dari lintas Medan masih banjir,” jelasnya.
Ia menuturkan seluruh akses jalan dari perbatasan menuju Aceh Tamiang lumpuh total. Ia pun bingung bagaimana cara agar bisa mengetahui kondisi keluarga serta untuk memberikan bantuan.
Ia hanya mendapat kabar dari rekan yang masih berada di Aceh Tamiang bahwa wilayah tersebut belum mendapatkan bantuan. Ia pun berharap pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat segera melakukan pemulihan akses jalan sehingga bantuan bisa segera masuk.
Pasalnya, sudah sepekan lebih bencana banjir bandang terjadi dan warga mayoritas belum mendapat bantuan. Dikhawatirkan korban terdampak banjir akan terserang penyakit bila terlalu lama dibiarkan tanpa bantuan logistik.
“Dari 12 kecamatan, hanya Kecamatan Kota Kualasimpang dan Kecamatan Rantau yang sudah mendapat bantuan. Itupun baru segelintir,” imbuhnya.








