Jakarta (Lampost.co) – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Dalam pertemuan itu, Muzani mendapatkan pesan dari Presiden Ke-5 RI itu.
Kemudian ia pun tak menampik ihwal dirinya yang menjadi perantara. Apalagi untuk mematangkan rencana pertemuan Megawati dengan Presiden RI Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
“Ya, ada pesan-pesan lah begitu. Ibu Megawati menyampaikan beberapa pesan,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.
Lalu ia mengaku salah satu pesan yang tersampaikan Megawati yaitu ucapan terima kasih kepada Prabowo. Ia menilai Prabowo telah ikut membantu menindaklanjuti pemulihan nama baik sang ayah, Soekarno. Ketika tuduhan terkait dengan Gerakan 30 September (G30S) PKI.
Selanjutnya ia menyebut ucapan terima kasih tersebut, seperti yang tersampaikan dalam pidato Megawati saat HUT Ke-52 PDIP, Jumat, 10 Januari 2025.
“Setelah pimpinan MPR itu meng-clear-kan beliau dari segala macam sakwa sangka dan tuduhan. Seperti dalam TAP MPR Nomor 33. Dalam TAP MPR itu ada sangkaan dan dugaan beliau terlibat dalam Gerakan G30S PKI. Maka tidak ada lagi sakwa sangka terhadap Bung Karno, yang notabene adalah bapaknya, Ibu Mega,” tuturnya.
Pemulihan Soekarno
Kemudian ia menyebut Prabowo setelah terlantik menjadi Presiden RI, segera menindaklanjuti Surat Penegasan Pimpinan MPR RI atas Tidak Berlakunya lagi TAP MPRS Nomor. 33 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Soekarno yang dikeluarkan oleh pimpinan MPR RI periode 2019-2024.
“Pak Presiden Prabowo segera memulihkan hak-hak Presiden Soekarno dengan gaji, pensiun, dan keuangan. Sehingga Bu Mega menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan saya sampaikan itu kepada Bapak Prabowo,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah mengatakan bahwa. Presiden Ke-1 RI Soekarno menjadi faktor yang akan mempertemukan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.
“Sinyal Ibu Megawati bersedia merencanakan pertemuan dengan Pak Prabowo Subianto. Salah satunya tersampaikan dalam pesan Ibu Mega yang teramanatkan kepada saya untuk tersampaikan kepada Pak Prabowo. Saat itu melalui Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tanggal 17 Oktober 2024 lalu di ruang kerja Ketua MPR, Gedung Nusantara III Komplek DPR/MPR/DPD RI,” kata Basarah.
Kemudian ia mengungkapkan salah satu amanat Megawati yang sudah tersampaikan kepada Muzani. Saat itu adalah pesan bahwa Megawati bersedia bertemu Prabowo setelah pelantikan menteri kabinet.
Selanjutnya, kerekatan hubungan Megawati dan Prabowo bertambah kuat bounding-nya. Ketika Basarah melaporkan hasil pertemuan Pimpinan MPR 2019-2024 dengan Prabowo pada 30 September 2024 di ruang kerja Menteri Pertahanan RI.
Pada saat itu sepuluh orang pimpinan MPR yang dipimpin Bambang Soesatyo menyampaikan surat pimpinan MPR kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. Itu tentang permohonan tindak lanjut pemulihan nama baik Bung Karno. Setelah pimpinan MPR membuat surat penegasan tidak berlakunya lagi TAP MPRS Nomor. XXXIII Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno. Dan penegasan bahwa tuduhan Presiden Soekarno telah mendukung pemberontakan G30S/PKI tidak pernah terbuktikan dan batal demi hukum.
Saat itu, Prabowo merespons surat pimpinan MPR tersebut dengan mengatakan, “tanpa surat pimpinan MPR ini. Kalau menyangkut hak-hak Bung Karno jika saya sudah menjabat sebagai presiden nanti pasti akan saya kerjakan”.