Gorontalo (Lampost.co): Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Jejaring Aktivis Perempuan dan Anak (Jejak Puan) Provinsi Gorontalo, menyampaikan pernyataan sikap atas kasus kekerasan seksual oleh seorang oknum guru kepada siswinya di Gorontalo.
Direktur Woman Institute For Research and Empowerment of Gorontalo (Wire-G), Kusmawaty Matara di Gorontalo mengatakan, bahwa kasus yang sedang beredar luas dan ramai menjadi perbincangan di kalangan masyarakat ini, perlu mendapatkan perhatian karena korbannya adalah seorang pelajar yang masih di bawah umur.
Baca juga: Tinggal Selangkah Lagi Garuda Muda Lolos ke Piala Asia 2025
“Melihat dinamika di masyarakat dan banyaknya tudingan, komentar serta penanganan yang tidak membela kepentingan korban. Maka kami gabungan organisasi peduli perempuan dan anak di Gorontalo merasa terpanggil untuk mengawal kasus ini,” kata Kusmawaty, melansir Antara, Minggu, 29 September 2024.
Adapun pernyataan sikap yang disampaikan yakni, mengecam keras adanya perekaman dan penyebaran konten intim atau asusila yang telah melibatkan salah satu pelajar dan oknum guru yang kini beredar luas di media sosial.
Jejak Puan mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan penanganan secara komprehensif dan memiliki sudut pandang terhadap korban anak.
Pada poin ketiga yakni menolak keputusan institusi pendidikan yang mengeluarkan korban dari sekolah karena apapun motif dan modus-nya. Peristiwa tersebut adalah kekerasan seksual dan anak adalah korban. Kemudian pihaknya juga mengajak publik untuk berempati dengan tidak menyebarkan video melalui median sosial, karena dampaknya akan merusak mental anak.
Penyebaran Informasi yang Objektif
Jejak Puan juga mengimbau kepada seluruh insan pers dan media, untuk dapat melakukan pemberitaan yang objektif serta sesuai fakta, dengan tetap menghormati privasi dan kepentingan korban.
Jejak Puan juga mengajak semua pihak untuk melakukan upaya pencegahan. Yakni melalui kampanye perlindungan perempuan dan anak, dari kekerasan seksual secara masif dan terus menerus. Hal tersebut baik oleh pemerintah, lembaga keagamaan, pendidikan, masyarakat, media, pelaku usaha, komunitas, dan seluruh masyarakat.
“Inilah yang harus dilakukan dan kami berharap masyarakat juga dapat membantu memberikan dukungan terhadap korban,” imbuhnya.
Jejak Puan merupakan gabungan dari sejumlah organisasi dan komunitas seperti Woman Institute for Research and Empowerment of Gorontalo (WIRE-G), Sahabat Anak, Keluarga, dan Perempuan (Salam Puan). Kemudian Leaders Institute, Gusdurian Kota Gorontalo, Pustaka Bergerak Indonesia, dan KOHATI Cabang Gorontalo. Lalu, KOPRI PMII Ichsan, Sekolah Kampung Gorontalo, dan Teater Peneti Gorontalo. Serta Indung Art Project, KOPRI Kota Gorontalo, KOMAKI Gorontalo, dan KOHATI Bone Bolango.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News