Gorontalo (Lampost.co)– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab gempa dengan magnitudo 6,4. Kemudian terkoreksi menjadi magnitudo 6,1 yang mengguncang Gorontalo pada Selasa, pukul 03.51 WITA.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Sangihe,” ucap Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo Andri Wijaya Bidang.
Baca juga: 13 Wilayah Indonesia dengan Potensi Gempa Megathrust, Lampung Bisa 8,7 Magnitudo
Dia menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer arah barat daya Gorontalo pada kedalaman 132 kilometer.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” ujar Andri.
Andri menjelaskan, guncangan gempa antara III hingga IV MMI yang menyebabkan plafon PAUD Menara Ilmu dan pagar salah satu showroom mobil roboh di Kabupaten Gorontalo.
Setelah gempa pada Selasa pukul 03.51 WITA tersebut, tercatat terjadi tiga gempa susulan, yaitu magnitudo 2,1, 2,7 dan 2,9.
“Mudah-mudahan semakin ke depan frekuensinya mulai menurun dan kita dalam posisi keadaan stabil atau normal baik,” harap dia.
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang tidak panik. Kemudian mengambil informasi dari kanal-kanal BMKG yang telah terverifikasi. Selain itu, juga jangan mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks yang sifatnya menyesatkan dan tidak bertanggung jawab.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News