Jakarta (Lampost.co) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait alasan memilih Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Menteri Sosial. Menurutnya meski tinggal 1,5 bulan, penting adanya menteri definitif untuk membuat keputusan.
“Ya skala pekerjaan. Skala pekerjaan di Kementerian Sosial ini besar sekali dan menyangkut masyarakat yang ada di bawah. Kalau tidak dipegang khusus oleh definitif akan beda keputusannya,” kata Jokowi usai memberi pengarahan kepada TNI dan Polri di IKN, Kamis (12/9).
Pemilihan sosok Gus Ipul, utamanya karena dia sudah memiliki pengalaman di kementerian, yaitu menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2004–2007.
Baca juga: Dilantik Jadi Mensos, Gus Ipul Bakal Menjabat Selama 39 Hari
“Gus Saifullah Yusuf ‘kan pernah menjadi menteri. Saya kira memudahkan untuk (pengambil keputusan), meskipun tinggal hanya 1,5 bulan tapi itu penting,” kata Jokowi.
Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan bahwa pelantikan Gus Ipul sebagai Menteri Sosial merupakan urusan Presiden Joko Widodo. Ia menampik spekulasi pengangkatan Gus Ipul berkaitan dengan konflik antara PKB dan PBNU. “Dan sekali lagi enggak ada kaitannya dengan gegeran PBNU dan PKB,” kata Huda mengutip Mediaindonesia.com.
Ia kemudian menekankan bahwa pengangkatan Gus Ipul sebagai menteri merupakan kewenangan prerogatif Presiden meskipun masa kerja yang tersisa adalah 39 hari. “Kewenangan prerogatif itu tidak bisa di batasi. Tinggal sehari pun, itu kewenangan prerogatif Presiden. Kita tunggu saja kinerja 39 hari Gus Ipul,” ujarnya.