Jakarta (Lampost.co) — Ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel (pager) di Lebanon menewaskan 9 orang, termasuk seorang anak, sementara 2.750 lainnya terluka. Akibat serangan mematikan itu, Lebanon mengumumkan penutupan semua sekolah dan institusi pendidikan di seluruh negara tersebut.
Lantas apa itu pager?
Melansir website Bakti Kominfo, pager atau radio panggil adalah alat komunikasi yang populer pada 90-an. Alat ini untuk mengirim dan menerima pesan pendek. Bahkan beberapa orang menyebut alat ini dengan istilah beeper karena suara khasnya.
Pager umumnya memiliki bentuk persegi panjang dan berukuran sangat kecil. Karena ukurannya yang mungil tersebut, membawanya kemana saja cukup mudah. Pager juga memiliki layar minimalis yang berfungsi untuk menampilkan pesan. Cara kerja dari pager berdasarkan prinsip kode sinyal radio pada frekuensi tertentu yang ditransmisikan melalui suatu provider.
Baca juga: Pantau Ledakan Massal Pager di Lebanon, Pentagon: AS Tidak Terlibat
Penemua pager adalah Multitone Electronic pada 1956. Masa itu kalangan dokter di Rumah Sakit St Thomas yang sedang bertugas dalam kondisi darurat banyak menggunakan pager. Alat itu tidak hanya digunakan di area rumah sakit saja melainkan juga menyebar ke seluruh wilayah negara.
Sedikit Rumit
Proses pengiriman pesan menggunakan pager sedikit rumit. Sebelum mengirim pesan, Anda harus menghubungi operator pager menggunakan telepon rumah. Saat terhubung, operator akan meminta nomor ID pager yang Anda tuju. Selanjutnya operatur meminta Anda mengucapkan pesan. Setelah itu operator akan mengulangi pesan yang Anda ucapkan kemudian mengirimkan ke pager tujuan.
Awalnya pager beroperasi pada frekuensi AM, lalu beralih ke saluran FM. Dengan perubahan, penggunaan pager bisa dari mana saja. Bahkan, sistem pager juga sempat menjadi layanan telepon lokal dan internasional sebelum adanya telepon seluler. Sayangnya, pengiriman pesan melalui pager dapat disadap oleh radio panggil lainnya. Sehingga besar kemungkinannya untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak lain seperti agen kriminal atau hukum.
Dalam perkembangannya, pager terbagi menjadi 3 tipe yaitu radio panggil numerik, radio panggil alphanumerik, dan radio panggil alphanumerik dua arah.
Pager di Indonesia
Melansir Wikipedia, Pager menjadi alat yang sangat populer di Indonesia pada 1990an. Operasional pager pertama kali oleh PT Motorollain Corporation (merek dagang Starko). Dari awalnya hanya 24.000 saja pada 1992, kemudian pada 1997 menjadi 800.000 pelanggan.
Jumlah operator yang beroperasi juga meningkat, dari hanya 3 pada 1992 menjadi 75 pada 1996. Namun, seiring dengan krisis ekonomi 1997-1998 yang menerjang Indonesia dan makin populernya telepon seluler, pengguna sistem ini menurun dan banyak operatornya yang bertumbangan atau diakuisisi.
Pada 1996, operator pager ada sebanyak 75 buah di seluruh wilayah Indonesia (dan selanjutnya pada 1997 menjadi 90), namun hanya ada 10 yang mendapat izin untuk beroperasi secara nasional.