Latiao populer di Chinasejak tahun 1990-an, khususnya di Provinsi Henan. Camilan ini memiliki bentuk yang panjang seperti stik dan berwarna merah, dengan rasa pedas yang khas.
Jajanan latiao mengandung bakteri bacillus cereus setelah uji laboratorium. Bacillus cereus (B cereus) merupakan bakteri pembentuk spora yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat terdeteksi melalui mikroskop.
B cereus menghasilkan zat toksin yang dapat memicu gangguan kesehatan. Bakteri ini dapat memicu sejumlah keluhan akibat cemaran, yakni mual, diare, muntah, hingga sesak napas.
“Produk ini menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, muntah, sesuai dengan laporan dari korban,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar, baru-baru ini.