Cianjur (Lampost.co): Kolam penangkaran buaya di Jalan Perintis Kemerdekaan di Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jebol, Rabu, 2 Oktober 2024, malam, kemarin. Akibatnya, beberapa ekor buaya kabarnya lepas ke kawasan permukiman warga terdekat.
Berdasarkan informasi, jebolnya dinding tembok pembatas kolam jenis buaya muara (crocodylus porosus) terjadi sekitar pukul 19.00 WIB saat terjadi hujan deras. Petugas di tempat penitipan dan perawatan dengan bantuan aparat kelurahan serta warga menyisir keberadaan buaya yang lepas.
Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Wanita yang Mayatnya Di simpan di Lemari
Hasil penyisiran, dua ekor buaya berhasil warga tangkap. Sampai saat ini masih dilakukan penyisiran di permukiman warga, terutama di Kampung Gunung Calung. Sebab, berdasarkan data setidaknya terdapat 80 ekor buaya di kolam tersebut.
Camat Cianjur Tom Dani Gardiat menjelaskan, penyebab jebolnya dinding tembok kolam akibat curah hujan tinggi pada Rabu, 2 Oktober 2024, malam. Kondisi dinding tembok yang sudah lapuk dimakan usia, kemungkinan tak kuat menahan debit air yang cukup deras. Dia pun mengimbau warga tetap waspada. Sebab, pihaknya khawatir masih terdapat buaya yang lepas masih berkeliaran.
“Kami imbau warga di sekitar tempat kolam. Khususnya di Kampung Gunung Calung, tetap waspada. Apabila ada hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan,” kata Tom di lokasi, Kamis, 3 Oktober 2024.
Petugas Amankan Lima Ekor
Sejauh ini, kata Tom, buaya yang lepas sudah petugas amankan sebanyak lima ekor. Dua ekor berada di sekitar kolam dan tiga ekor di luar kolam. “Jadi ada lima ekor yang sudah petugas amankan. Satu ekor di antaranya sudah masuk ke permukiman warga di Kampung Gunung Calung,” tuturnya.
Tom menjelaskan, sesuai berita acara, buaya yang berada di kolam tersebut merupakan titipan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Jumlahnya sebanyak 80 ekor. “Saya bersama Forkopimcam Cianjur mendesak pemilik kolam segera membendung aliran sungai dulu. Kemudian diperbaiki konstruksinya yang jebol itu,” pungkasnya.
Lurah Sayang Wuji Eko Pambudhi menambahkan, berdasarkan data pada kolam tersebut terdapat 80 ekor. Namun jumlah pastinya Wuji belum mengetahui persis buaya yang lepas.
“Awalnya memang kolam ini tempat penangkaran, namun disita BKSDA. Sekarang keberadaan buaya itu jadi tanggung jawab BKSDA. Di sini jadi tempat penitipan dan perawatan,” kata Wiji.
Wiji mengaku terus memantau perkembangan kondisi di masyarakat. Mereka khawatir dengan lepasnya buaya tersebut karena bisa membahayakan bagi keselamatan. “Sejak tadi malam (Rabu malam) kami bersiaga. Sudah kami imbau juga ada masyarakat melaksanakan ronda malam. Ketika ada yang mencurigakan, segera laporkan. Sampai sekarang masih kami lakukan penyisiran,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News