Jakarta (Lampost.co) — Dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina merupakan bagian dari upaya bangsa Indonesia menjalankan amanah Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
“Aksi penjajahan zionis Israel terhadap Palestina, yang menimbulkan korban mayoritas perempuan dan anak-anak, merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus segera dihentikan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 2 April 2024.
Pernyataan Lestari yang merupakan Wakil Ketua MPR RI koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah itu ia ungkapkan di sela acara Silaturahmi dan Buka Puasa MPR, MUI dan Baznas bersama para Imam Palestina di Gedung Nusantara IV MPR/DPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2024, sore.
Hadir pada acara tersebut antara lain Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo beserta sejumlah pimpinan MPR, Dr. H Anwar Abbas (Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia). Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri RI), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali (Kepala Staf Angkatan Laut). Letjen TNI Bambang Ismawan (Kepala Staf Umum TNI) serta jajaran pimpinan Baznas dan sejumlah perwakilan ormas Islam.
Syekh Dr. Samih Kamil Ahmad Hajjaj, salah satu Imam Palestina yang hadir menceritakan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, yang memakan korban perempuan dan anak-anak.
Aksi keji Israel, menurut Syekh Samih, ikut menghancurkan 1.000 masjid dan kini menyisakan 200 masjid di tanah Palestina. Serangan zionis Israel juga tak menyisakan rumah sakit memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.
Tragedi Kemanusiaan
Pada sambutannya, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menyebutkan apa yang terjadi di tanah Palestina adalah sebuah tragedi kemanusiaan.
Rerie, sapaan akrab Lestari menilai kepedulian masyarakat Indonesia terhadap penderitaan masyarakat Palestina sangat tinggi.
Hal itu, tambahnya, terlihat dari solidnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, para ulama. Serta sejumlah organisasi kemasyarakatan di tanah air dalam merespon setiap perkembangan konflik antara Israel dan Palestina.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu juga mengatakan kolaborasi antara kementerian dan lembaga, serta masyarakat mampu berjalan dengan baik. Terutama dalam upaya penyaluran bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Kehadiran Baznas, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, mempermudah masyarakat untuk mewujudkan kepedulian mereka. Baznas adlaah salah satu lembaga yang menampung dana bantuan untuk Palestina.
Demikian juga dengan keterlibatan TNI dan Kementerian Luar Negeri. Lembaga itu berperan aktif mengantarkan bantuan kemanusiaan dari Indonesia sampai ke rakyat Palestina.
Rerie sangat berharap sikap masyarakat dan pemerintah Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang diamanatkan konstitusi kita, dapat terus ditumbuhkembangkan menyikapi dinamika dalam berbangsa dan bernegara.