Sukabumi (Lampost.co) — Gempa magnitudo 3,8 kembali mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu, 21 September 2025, pukul 16.23 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa ini akibat aktivitas sesar aktif. Getaran gempa terasa di empat wilayah Kabupaten Sukabumi.
Poin Penting:
-
Gempa Sukabumi magnitudo 3,8 terjadi Minggu sore (21/9), pukul 16.23 WIB.
-
BMKG menyebut gempa Sukabumi akibat aktivitas sesar aktif dan termasuk gempa dangkal.
-
Masyarakat untuk tetap waspada, tidak percaya hoaks, dan hanya mengikuti informasi resmi BMKG.
Dipicu Aktivitas Sesar Aktif
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto, menjelaskan gempa Sukabumi masuk kategori gempa bumi dangkal. Lokasi episenter gempa berada di koordinat 6.73 LS dan 106.58 BT, tepatnya 28 kilometer timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 8 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi Sukabumi termasuk gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” ujar Hartanto.
Baca juga:
Terasa di Empat Wilayah
Warga di Kalapanunggal, Kabandungan, Dramaga, dan Palabuhanratu merasakan getaran gempa tektonik Sukabumi. BMKG mencatat intensitas gempa mencapai skala II MMI.
“Sebagian Masyarakat merasakan getaran. Benda ringan yang tergantung bergoyang,” kata Hartanto.
Walau tergolong ringan, frekuensi gempa susulan cukup tinggi sehingga membuat masyarakat tetap waspada.
Rangkaian Gempa Susulan Sukabumi
Gempa bumi Sukabumi pada Minggu sore merupakan rangkaian dari gempa sebelumnya berkekuatan magnitudo 4,0 yang terjadi Sabtu malam, 20 September 2025, pukul 23.47 WIB. Hingga Minggu, pukul 16.37 WIB, BMKG mencatat 38 kali gempa susulan Sukabumi.
Dari seluruh gempa susulan, magnitudo terbesar tercatat 3,8, sedangkan terkecil 1,9. BMKG menegaskan aktivitas gempa masih dalam pola susulan yang wajar pascagempa utama.
Masyarakat Diimbau Waspada
BMKG Jawa Barat mengimbau masyarakat Sukabumi tetap tenang menghadapi gempa susulan. Warga agar tidak percaya kabar hoaks dan hanya merujuk informasi resmi BMKG.
“Pastikan informasi resmi gempa Sukabumi hanya bersumber dari BMKG melalui kanal komunikasi yang terverifikasi,” ujar Hartanto.
Selain itu, masyarakat untuk memahami langkah mitigasi bencana. Antara lain menjauhi bangunan rapuh, menghindari panik berlebihan, serta menyiapkan jalur evakuasi jika gempa lebih besar terjadi.
Kawasan Rawan Gempa
BMKG juga menegaskan wilayah Jawa Barat, termasuk Sukabumi, merupakan daerah rawan gempa karena berada dekat zona sesar aktif. Aktivitas seismik di wilayah ini perlu diwaspadai meskipun magnitudo gempa relatif kecil.
Dengan intensitas gempa yang cukup sering, masyarakat untuk lebih siaga. Kesiapan warga menjadi kunci mengurangi risiko jika terjadi gempa lebih besar di kemudian hari.