Jakarta (Lampost.co): Gerakan anak Abah Anies Baswedan terus mencuat di berbagai platform media. Gerakan masyarakat tersebut mengimbau agar tidak datang ke TPS atau mencoblos semua, sehingga suara tidak sah.
Menanggapi itu, juru bicara (Jubir) Anies, Sahrin Hamid, menilai bahwa fenomena tersebut adalah wajar. Sahrin menyebut keinginan untuk tidak mencoblos merupakan sebuah gerakan perlawanan terhadap keputusan elite yang tidak aspiratif.
“Yang tidak mengakomodir suara dan aspirasi masyarakat yang sebagian besar mendukung Anies,” ungkap Sahrin melalui akun media sosial X, Senin, 9 September 2024.
“Memilih adalah Hak konstitusional warga negara untuk menentukan pemimpinnya. Dan bila di kertas suara tidak terdapat figur pilihan sendiri, maka boleh tidak memilih. Dan itu ada jaminannya oleh konstitusi,” tambahnya.
Sahrin menjelaskan bahwa hal itu serupa dengan calon tunggal. Ada kotak kosong, untuk menampung aspirasi yang berbeda dari figur yang terdapat di kertas suara.
Menurutnya, fenomena tak ingin datang ke TPS ini jadi tantangan bagi Pembentuk UU dan Pemerhati atau Akademisi Politik untuk urun rembug memperkaya khazanah regulasi politik di Indonesia.
“Agar setiap aspirasi terdapat ruang ekspresinya. Karena menyalurkan atau tidak menyalurkan suara adalah hak warga negara. Bukan Kewajiban warga negara. Dan tidak menyalurkan hak suara bukanlah perbuatan pidana,” tandas Sahrin.
Sebelumnya, setelah ramai live TikTok sekarang Anies Baswedan ngobrol bareng dengan para pendukungnya dan anak abah melalui Space X. Ini merupakan Space perdananya.
Ngobrol bareng di Space X merupakan inisiasi akun Anies Bubble (Abel) @aniesbubble beberapa waktu lalu. Anies sendiri mengaku sangat antusias dengan Space X bertajuk DeSpace Anies (Unofficial) w/ Pak Anies #AnieSpace ini.
“Saya di rumah ini Abel di Joglo di pendopo rumah. Sudah siap-siap nih dari tadi sore look forward,” jawab Anies.
Anies juga mengungkapkan sebelum mengikuti Space X ia mencari tahu cara menggunakan.