Jakarta (Lampost.co)— Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, kembali terpilih dalam daftar The World’s 500 Most Influential Muslim 2025 yang menyelenggarakan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA).
Daftar ini mengakui tokoh-tokoh Muslim berpengaruh di dunia dalam berbagai bidang, seperti akademik, bisnis, sains, dan sosial.
Dalam pernyataannya Haedar menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan kerja sama global. Terutama dalam memperkuat persaudaraan universal dan nilai-nilai kemanusiaan yang moderat dan berkeadilan.
“Sejak memimpin Muhammadiyah pada 2015, kami telah berusaha memperkuat peran organisasi ini dalam memberikan pelayanan inklusif dan berkualitas melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM,” ujarnya.
Ia juga membawa Muhammadiyah diakui secara global. Termasuk dengan penghargaan Zayed Award 2024.
Haedar menjelaskan bahwa sejak berdiri pada 1912, Muhammadiyah selalu hadir sebagai gerakan Islam moderat yang mendukung persaudaraan. Dan kehidupan yang damai di tengah masyarakat yang beragam.
Di bawah kepemimpinannya, Muhammadiyah terus membangun lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial di seluruh Indonesia. “Termasuk di wilayah mayoritas non-Muslim seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur,”ujarnya.
Dalam konteks internasional, Muhammadiyah telah berperan dalam penyelesaian konflik di Filipina dan Thailand. Serta menjalankan program kemanusiaan di Rohingya dan Cox’s Bazar di Bangladesh.
Muhammadiyah juga mendirikan madrasah di Beirut untuk anak-anak Palestina dan sekolah untuk anak-anak Rohingya, sebagai wujud kepedulian terhadap kemanusiaan. Haedar menegaskan bahwa seluruh umat manusia berhak hidup damai tanpa diskriminasi atau penindasan.