Bekasi (Lampost.co)–Melani, ibu yang sebelumnya menjadi korban penganiayaan oleh anak kandungnya di Bekasi, mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Sebab, selain trauma fisik dan psikis, Melani dan ayahnya sempat terancam kehilangan tempat tinggal akibat rumah mereka akan pihak bank lelang.
Hal ini lantaran rumahnya menjadi jaminan pinjaman untuk usaha anaknya tetapi gagal bayar karena usaha tak berjalan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan dan menyatakan akan menebus rumah tersebut dengan cara mengikuti proses lelang dan membayarnya secara langsung.
Baca Juga: Video Viral Pemuda di Bekasi Aniaya Ibu Kandung, Ternyata Gara-gara Motor
“Nanti kalau ada lelang bank saya bayarin. Saya ikut lelang, saya bayarin. Kemudian rumah itu milik saya, ibu sama bapak boleh tinggal sampai kapanpun di situ,” kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya kepada media.
Rumah keluarga Melani sebelumnya menjadi jaminan ke bank sebagai agunan pinjaman modal usaha. Namun, karena usahanya gagal, mereka tidak mampu melunasi pinjaman sebesar Rp350 juta sehingga rumah itu masuk dalam daftar lelang bank.
Langkah cepat dan empatik dari Dedi Mulyadi ini pun menuai banyak pujian dari publik. Ia tidak hanya menyelamatkan tempat tinggal Melani, tetapi juga memastikan bahwa Melani mendapat penanganan medis yang layak.
Bantuan Medis
Selain menyelamatkan rumah Melani dari pelelangan, Dedi juga akan membawa korban ke rumah sakit guna menjalani CT scan. Pasalnya, hingga saat ini Melani masih mengeluhkan pusing dan trauma akibat luka pascapenganiayaan oleh anak kandungnya.
“Kalau masih pusing, kita harus periksa lebih lanjut. Saya akan bantu proses pemeriksaannya sampai benar-benar pulih,” ujar Dedi.
Kasus penganiayaan ini sebelumnya sempat viral dan memicu kemarahan netizen. Ini setelah beredar video rekaman tindakan kekerasan yang sang anak lakukan terhadap ibunya. Dalam perkembangan terakhir, pihak kepolisian mengungkap bahwa pelaku berada dalam pengaruh obat keras saat melakukan aksi penganiayaan tersebut.