Jakarta (Lampost.co)—Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI melakukan transformasi pendidikan tinggi guna memajukan ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia.
“Secara umum, pemerintah melalui Kemendiktisaintek memang sedang melakukan transformasi pendidikan tinggi,” kata Direktur Kelembagaan Kemendiktisaintek RI Khairul Munadi dalam seminar di ikuti secara daring di Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2024.
Ia mengatakan beberapa instrumen yang sedang digodok di antaranya kebijakan di lingkungan pendidikan tinggi. Salah satunya kebijakan terkait dengan profesi, karier, dan penghasilan dosen. Yakni yang termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) 44/2024 yang sempat menjadi perbincangan di kalangan akademisi.
“Walau perlu penguatan lebih lanjut. Paling tidak beberapa yang disampaikan sudah di-consider (dipertimbangkan),” ujarnya.
Ia berharap, langkah tersebut bisa menjadi awal yang baik bagi masyarakat Indonesia. Terutama pihak-pihak yang terlibat dalam ekosistem pendidikan tinggi. Untuk dapat membangun ekosistem pendidikan tinggi yang lebih baik di Indonesia.
Upaya tersebut selaras dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto terhadap Kemendiktisaintek untuk dapat membangun sumber daya manusia (SDM) yang terampil. Guna mempercepat proses hilirisasi demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Tentu saja kami dari Kemendiktisaintek, fokus kami adalah yang sudah di sampaikan oleh Pak Prabowo. Mengarahkan untuk membangun sumber daya manusia dalam segala jenjang, dan termasuk pendidikan tinggi,” kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie.
Untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi yang baik. Ia mengatakan seluruh kalangan di Indonesia harus bersama-sama membantu, baik pemerintah, institusi, industri, maupun masyarakat secara umum.
“Hilirisasi tidak akan terjadi tanpa inovasi, riset, dan teknologi,” pungkasnya.