Tanjung Pinang (Lampost.co) — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) melaksanakan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024. Program ini untuk mewujudkan Jalur Rempah sebagai warisan dunia.
.
Pelayaran tersebut menggunakan KRI Dewaruci dengan rute Jakarta – Belitung Timur – Dumai & Siak – Sabang & Aceh – Malaka – Tanjung Uban – Lampung – Jakarta. Pelayaran mulai 5 Juni – 17 Juli 2024. Putra-putri terbaik laskar rempah, jurnalis, influencer, penulis, akademisi, peneliti, pakar dan stakeholder terkait ikut dalam pelayaran tersebut.
.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pendidikan (Kemdikbud Ristek)., Restu Gunawan menyampaikan kegiatan ini sebagai penguatan poros maritim dunia dan menggaungkan jalur rempah Indonesia dimata dunia.
.
“Oleh sebab itu, kolaborasi semua pihak perlu mewujudkan Jalur Rempah menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Apalagi jalur ini bukan hanya sekedar rempah-rempah, tetapi memuat aspek yang cukup luas meliputi ekonomi, budaya, kesejahteraan dan sebagainya,” katanya saat melepas keberangkatan peserta Batch 3 di Pelabuhan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Minggu, 7 Juli 2024.
.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, Juramadi Esram mengatakan Kepulauan Riau merupakan salah satu penghasil rempah di Indonesia. Provinsi dengan motto Berpancang Amanah, Bersauh Marwah yang bermakna menjaga dan mempertahankan adat istiadat berlandaskan syara. Guna menata masa depan yang lebih baik menuju cita-cita luhur untuk mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakat. Pihaknya menyambut baik penelusuran jejak-jejak rempah pada Bumi Segantang Lada.
.
“Kepri merupakan salah satu penghasil rempah. Kemudian dapat mempromosikan pariwisata Kepulauan Riau dan mewujudkan Jalur Rempah menjadi warisan dunia,” katanya.
.
Pelepasan keberangkatan peserta Batch 3 ditandai dengan penyematan jaket. Kemudian tokoh adat melakukan prosesi Tepuk Tepuk Tawar dan mendoakan keselamatan pelayaran peserta. Selanjutnya masyarakat sekitar mengiringi para peserta menuju KRI Dewaruci dengan Berkompang.
.
Jalur Rempah
.
Jalur Rempah adalah jalur berbasiskan laut atau bahari yang menghubungkan titik-titik seluruh Nusantara. Maka, jalur inilah yang ikut membangun budaya dan identitas Indonesia yang majemuk seperti sekarang ini. Kemudian jalur bersejarah ini adalah salah satu dasar dari kebudayaan bahari bangsa Indonesia.
.
Sesuai dengan namanya, jalur ini awalnya merupakan sebuah jalur perdagangan yang melibatkan rempah-rempah sebagai komoditi utama. Nusantara ini adalah tempat satu-satunya di muka bumi ini yang dipilih Tuhan menjadi tempat tumbuhnya rempah-rempah, khususnya lada hitam (Piper Nigrum), cengkeh (Syzygium Aromaticum), dan pala (Myristica Fragrans). Nusantara merupakan produsen rempah-rempah terpenting pada dunia.
.
Tujuan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024.
- Memperkenalkan ragam budaya Indonesia (Warisan Budaya Takbenda maupun Cagar Budaya Nasional) dan kearifan lokal pada daerah lintasan Jalur Rempah.
- Memberikan pemahaman tentang sejarah dan budaya setempat termasuk memanfaatkan dan melindungi cultural practice Cagar Budaya dan WBTb.
- Memberikan pemahaman pentingnya mendukung pengusulan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia UNESCO.
- Meningkatkan kapasitas budayawan, seniman, komunitas, dan masyarakat luas dalam memperkuat ketahanan dan diplomasi budaya.
- Menumbuhkan kebanggaan akan jati diri bangsa dengan mempengaruhi persepsi masyarakat daerah dan dunia internasional. Terkait peran Indonesia pada masa lalu dan potensi masa depan.
- Membuka akses, menciptakan dialog, membangun hubungan antar masyarakat.