Jakarta (Lampost.co): Komunitas Masyarakat Gizi Ibu dan Anak (MGIA) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus menekankan pentingnya pengawasannya. Program ini merupakan agenda utama pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Ketua MGIA, Lely Fitriyani mengajak asosiasi profesi yang terkait dengan gizi untuk aktif terlibat dalam implementasinya. Ia juga berharap ada kritik yang konstruktif dari masyarakat.
Menurut Lely, Indonesia sebenarnya terlambat dalam meluncurkan program pemberian makanan bergizi untuk generasi muda. Ia mengungkapkan bahwa 53 negara lain di dunia sudah lebih dulu menerapkan program sejenis yang menyasar anak-anak sekolah.
“Indonesia akan menjadi negara ke-54 yang menggratiskan program ini,” kata Lely dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Agustus 2024.
Ia melanjutkan pelaksanaan MBG di sekolah-sekolah berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik. Lely merujuk pada data dari World Food Program (WFP) yang menunjukkan bahwa setiap pemberian makan kepada 100 ribu anak dapat menciptakan 1.377 lapangan pekerjaan.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menargetkan program makanan bergizi gratis bisa berjalan per 2 Januari 2025 di seluruh wilayah. Oleh karena itu, pelantikan hari ini untuk mempersiapkan program tersebut agar segera berjalan.
Di Lampung, DPRD Kota Bandar Lampung bakal menganggarkan program makan bergizi gratis.
Program ini merupakan inisiatif dari pemerintah pusat di bawah arahan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ketua DPRD Sementara Kota Bandar Lampung dari Partai Gerindra, Bernas Yuniarta mengatakan program ini akan menjadi prioritas dalam perencanaan anggaran ke depan.
“Kami siap melanjutkan program makan siang gratis yang sehat ini sesuai dengan arahan dari pusat, khususnya arahan Pak Prabowo. Program ini sangat penting untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan warga Bandar Lampung, terutama anak-anak sekolah,” kata Bernas, beberapa waktu lalu.