Banjarbaru (lampost.co)–Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggelar rekonstruksi 33 reka adegan pembunuhan jurnalis, Juwita (23).
Tujuannya untuk mengungkap kasus yang diduga oleh tersangka, oknum TNI AL Kelasi Satu Jumran, anggota Lanal Balikpapan.
Penyidik Denpomal Banjarmasin di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jalan Trans Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Sabtu, 5 April 2025. Menghadirkan tersangka mempraktikkan 33 adegan yang menewaskan Juwita.
Denpomal Banjarmasin telah memeriksa 10 orang saksi dan menghadirkan 1 orang saksi yang mengetahui keberadaan pelaku di TKP.
Petugas mengawal ketat tersangka Jumran, penyidik memastikan reka adegan sesuai dengan fakta di lapangan. Pelaku di hadapan para saksi dengan mencontohkan yang pada saat pembunuhan berlangsung.
Kejadian tersebut menyebabkan Jurnalis asal Banjarbaru, Juwita (23), menjadi korban dan meninggal dunia.
TNI AL berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstruksi, penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan.
Rekonstruksi ini juga sebagai komitmen TNI AL bahwa setiap tindakan kriminal mutlak yg dilakukan oknum TNI AL akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.
Rekonstruksi tersebut berlangsung lebih dari satu jam, saat ini proses penyidikan masih berlangsung guna memproses pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Denpomal akan menyerahkan pelaku dan barang bukti ke Oditur Militer (ODMIL) untuk persidangan secara terbuka.
Tersangka J yang sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan mendekam 20 hari sejak Jumat, 28 Maret 2025.
Korban seorang wanita bernama Juwita (23) bekerja sebagai jurnalis media dalam jaringan (daring) lokal di Banjarbaru dan telah mengantongi uji kompetensi wartawan (UKW) dengan kualifikasi wartawan muda.
Peristiwa Pembunuhan
Peristiwa pembunuhan terjadi pada 22 Maret 2025. Jurnalis muda itu meninggal di Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, pada Sabtu, 22 Maret 2025 sekitar pukul 15.00 WITA.
Jasadnya tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.
Warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas.
Di bagian leher korban terdapat sejumlah luka lebam, dan kerabat korban juga menyebut ponsel milik Juwita tidak ada di lokasi.