Sidoarjo (Lampost.co): Moment Hari Kemerdekaan RI yang peringatannya setiap 17 Agustus membawa berkah tersendiri bagi para pelaku jasa sewa busana adat nusantara dan karnaval di Kabupaten Sidoarjo. Bukan busana nusantara seperti biasanya, tetapi busana yang menggunakan bahan limbah daur ulang.
Salah satu rumah sewa baju adat atau nusantara ini, terletak di Desa Kramat Jegu, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Selama bulan Agustus menjelang peringatan HUT ke-79 RI, warga yang membutuhkan baju karnaval ramai mendatangi rumah tersebut.
Baca juga: Presiden Siapkan Bonus Atlet Peraih Medali Olimpiade
Namun, bukan seperti baju adat nusantara seperti biasanya, melainkan yang menggunakan bahan baku limbah atau sampah tak terpakai. Seperti kain flanel, karung semen, plastik kemasan minuman dan makanan ringan, bulu ayam hingga tali rafia.
Karena keunikannya itu banyak warga tertarik, apalagi di tempat ini bisa memesan sesuai selera. Selain itu di sini juga ada ratusan baju adat berbagai wilayah di Indonesia.
“Saya biasa ke sini saat membutuhkan busana nusantara karena lengkap,” kata salah satu penyewa busana nusantara Ferin Nurizah, Jumat, 9 Agustus 2024.
Bahkan saking ramainya warga yang menyewa, penyewa membatasi mereka untuk menyewa paling lama tiga hari. Karena baju nusantara itu segera dipakai warga lain, yang juga akan mengikuti momen karnaval 17 Agustusan.
“Biaya sewa baju nusantara di sini bervariasi, mulai dari Rp30 ribu hingga termahal Rp350 ribu per kostum,” kata perajin baju adat nusantara daur ulang Eva Sanjaya.
Meskipun berbahan limbah daur ulang, busana nusantara itu tetap harus dicuci, usai dikenakan penyewa. Namun cara pencuciannya harus menggunakan teknik khusus.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.