• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Senin, 29/09/2025 21:03
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Nasional

Risiko Kabinet Gendut Pemerintahan Menurut Pakar

Denny ZYMedia IndonesiabyDenny ZYandMedia Indonesia
11/09/24 - 18:19
in Nasional
A A
kabinet pemerintahan

Ketum Partai NasDem, Surya Paloh (kanan) bersama Ketum Partai Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto. (Foto: Dok. MI)

Jakarta (Lampost.co) — Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang diprediksi berjumlah banyak merupakan dampak dan konsekuensi koalisi besar yang dipilih sejak awal. Pakar politik UMY Ridho Al Hamdi mengatakan jumlah tersebut juga berkemungkinan akan membuat pemerintah terseok-seok untuk mencapai target pada periode pertama.

“Ini dampak dari koalisi besar jadi harus ada risiko dari presiden terpilih untuk mengakomodir bukan hanya dari parpol tapi dari tim sekoci yang kecil untuk mendapatkan posisi. Jadi perlu disiapkan ruang itu,” ujarnya, mengutip Mediaindonesia.com, Rabu, (10/9).

Pada setahun ke depan efektivitas pemerintahan yang baru juga kemungkinan akan lambat sebab masih terdampak dari pemerintahan Presiden Joko Widodo seperti pembangunan IKN.

Baca juga: Koalisi Besar Partai Kecilkan Peran Oposisi di Negara Demokratis

“Setahun ke depan masih dampak pemerintahan Jokowi karena anggaran negara semakin menurun dampak dari banyak hal IKN, belum makan siang gratis dan jumlah kementerian membengkak maka akan berdampak pada daya belanja pemerintah. Bisa jadi di periode pertama tidak begitu efektif karena anggaran itu harus didistribusikan ke banyak kementerian dan itu harus diterima konsekuensinya pada tahap berikutnya,” paparnya.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin meyakini jumlah kabinet bertambah setelah dilakukan revisi UU tentang Kementerian Negara.

“Mungkin saja bertambah jumlah dan komposisinya karena kita tahu saat ini, katakanlah dari partai yang lolos di Senayan 7 berkoalisi ditambah lagi partai yang non-parlemen mengusung Prabowo Gibran. Dan kemungkinan di awal ini PDIP di luar pemerintahan,” terangnya.

 

37-40 Kementerian

Dari koalisi gendut tersebut maka pasti terjadi pembagian kekuasaan. Dalam politik hal tersebut biasa terjadi dan kemungkinan 37-40 kementerian yang akan dibentuk oleh Prabowo-Gibran.

“Senang atau tidak senang karena power sharing karena koalisi tentu harus diberi atau diganjar kursi menteri. Dalam politik itu hal biasa mendapatkan jatah menteri. Itu umum karena koalisinya besar dan gemuk kemungkinan besar jumlah menterinya akan bertambah. Itu adalah hak prerogatif presiden bisa saja komposisi pemerintahan bertambah,” ungkapnya.

Namun di sisi lain sambung Ujang, pemerintah juga harus mengakomodasi dari kalangan profesional dan ahli untuk bisa masuk ke kabinet Prabowo Gibran. Hal tersebut dibutuhkan di tengah semakin kompleksitasnya kebutuhan dalam pembangunan.

“Kemungkinan besar saya lihat bisa bertambah gendut kabinet itu. Sesuai kebutuhan Prabowo saja ke depan,” tukasnya.

Tags: kabinetkoalisiPemerintahanPRABOWO-GIBRAN
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

PWI Apresiasi Istana Kembalikan Kartu Pers Wartawan CNN Indonesia

byDelima Napitupulu
29/09/2025

Jakarta (Lampost.co)– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengapresiasi langkah Istana yang mengembalikan kartu identitas liputan kepada jurnalis CNN Indonesia, Diana...

Komika Dzawin Nur Resmi Menikah, Ini Profesi Sang Istri yang Ekstrem

byNana Hasan
29/09/2025

Jakarta (Lampost.co) - Kabar bahagia datang dari dunia hiburan Indonesia. Komika Dzawin Nur resmi menikah dengan Renny Rachmawaty pada Sabtu,...

Para penampil di Era Centil. duo maya Gagal Tampil

Duo Maia Batal Tampil di Synchronize Festival 2025, Pinkan Mambo Siap Mengguncang Panggung 

byNana Hasan
29/09/2025

Jakarta (Lampost.co) - Duo Maia resmi membatalkan penampilan mereka di Synchronize Festival 2025. Namun, penyelenggara segera menyiapkan pengganti yang tak...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.