• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Sabtu, 05/07/2025 22:37
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Nasional

Teknologi Solusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Perguruan Tinggi

Nur by Nur
16/10/24 - 16:01
in Nasional, Pendidikan
A A
Mahasiswa KKN

Orientasi Mahasiswa Baru di salah satu perguruan tinggi di Lampung. (Foto:Dok/Lampost.co)

Jakarta (Lampost.co)— Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadikan teknologi sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

“Kami harus mentransformasi pendidikan tinggi menuju digitalisasi,” kata Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris, di acara Education USA di Bali, Rabu, 16 Oktober 2024.

Abdul Haris menjelaskan bahwa kualitas pendidikan tinggi terkait erat dengan akreditasi. Dari 4.356 institusi pendidikan tinggi di Indonesia, 1.501 di antaranya belum terakreditasi.

Institusi-institusi ini melayani sekitar 9,8 juta mahasiswa, 338 ribu dosen, dan 32 ribu program studi. Namun hanya lima universitas Indonesia yang masuk dalam peringkat 500 besar dunia.

Ia menyoroti tiga isu utama pendidikan tinggi Indonesia: kualitas, akses, dan keterkaitan lulusan dengan dunia kerja. Misalnya, hanya 2,8 persen pelajar disabilitas yang menyelesaikan pendidikan tinggi, dan sekitar satu juta lulusan perguruan tinggi setiap tahun justru menganggur. Dengan 80 persen di antaranya bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah menginisiasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Setiap tahun, lebih dari 2.000 lulusan S1 dikirim ke luar negeri, dengan sekitar 50 persen menuju Amerika Serikat.

Selain itu, teknologi terintegrasikan secara humanis dalam proses pembelajaran daring. Kemendikbudristek juga mengembangkan Sistem Pembelajaran Daring (Spada) Indonesia untuk mengatasi keterbatasan kapasitas institusi pendidikan tinggi.

Spada juga bekerja sama dengan Institut Pendidikan Siber Indonesia untuk menyediakan akses pembelajaran berkualitas tinggi dari universitas terbaik dunia.

“Spada Indonesia telah bermitra dengan Institut Pendidikan Siber Indonesia untuk memberikan kesempatan pembelajaran kualitas tinggi dari universitas dan institusi terbaik dunia,” kata Abdul Haris.

Tags: dan TeknologikebudayaanKemendikbudristekKementerian Pendidikanpendidikan tinggiperguruan tinggi indonesiariset
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Tom Lembong dituntut 7 tahun penjara oleh JPU dalam kasus impor gula, dalam sidang 4 Juli 2025.

Tom Lembong Dituntut 7 Tahun Penjara dalam Kasus Impor Gula, Nilai Jaksa Tak Profesional

by Sri Agustina
05/07/2025

Jakarta (Lampost.co)--Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong tujuh tahun penjara atas kasus...

Gedung DPR RI .(MI)

Komisi I DPR RI Lakukan Fit and Proper Test Calon Duta Besar

by Triyadi Isworo
05/07/2025

Jakarta (Lampost.co) – Komisi I DPR RI mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 24...

Kekerasan perempuan dan anak.

Sebanyak 51% Anak Usia 13–17 Tahun Jadi Korban Kekerasan

by Delima Napitupulu
04/07/2025

Jakarta (Lampost.co) – Data Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024 menunjukkan sebanyak 51% anak usia 13–17 tahun...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.