Semarang (Lampost.co): Sebanyak sembilan ekor sapi milik peternak di Kota Semarang dengan dugaan terkena penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau kerap disebut demam tiga hari. Sapi-sapi tersebut tepatnya berlokasi di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Menghadapi kasus ini, Dinas Pertanian Kota Semarang bergerak cepat dengan melakukan pengecekan pada bangkai seluruh sapi yang mati. Saat ini mereka sudah mengirim sampel ke laboratorium untuk memastikan penyebab matinya ternak sapi-sapi itu.
Baca juga: Warga Semarang Makan Daging Kucing Beralasan untuk Obat Gula Darah
“Kita telah turunkan tim kesehatan hewan untuk memeriksa, namun kita belum dapat kepastian penyebabnya. Saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium.” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Semarang, Hernowo Budi Luhur.
Berdasarkan keterangan, kematian sapi-sapi tersebut terjadi sepanjang 2 sampai 6 Agustus 2024. “Dari sembilan ekor tersebut lima ekor sapi di antaranya dalam satu kandang dan yang lain terpisah,” imbuhnya.
Sebelum peternak menemukan mati, ungkap Hernowo, peternak sempat mendatangkan sapi dari daerah Ambarawa, Kabupaten Semarang pada Juli 2024 lalu. Namun, baru beberapa hari di kandang sapi tersebut sakit dengan gejala ngorok dan lemas sehingga akhirnya dipotong di kandang tersebut.
Bahkan darah yang keluar saat prose penyembelihan pun sedikit. Sehingga dugaan kuat terkena serangan Bovine Ephemeral Fever (BEF).
Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dispertan Kota Semarang Irene Natalia Siahaan mengungkapkan setelah mendapatkan laporan dari peternak jika lima ekor sapi mati dalam satu kandang. Pihaknya langsung melakukan pengecekan dengan memeriksa bangkai sapi dan menelusuri kandang.
Meskipun ada dugaan terkena serangan terkena serangan BEF atau demam tiga hari, tetapi untuk memastikan hal tersebut tetap harus menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
“Bisa juga kematian sapi-sapi tersebut akibat keracunan pakan dan lainnya. Maka kami lakukan pengecekan dan penelusuran kandang,” ujarnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.