PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan tensi perang dagang dengan Tiongkok. Pertempuran Washington melawan Huawei mencerminkan hal itu. Pemerintahan Trump secara efektif melarang titan telekomunikasi dari pasar AS.
Dalam perintah eksekutifnya, Trump melarang perusahaan-perusahaan AS menggunakan perangkat telekomunikasi asing yang diyakini menimbulkan risiko keamanan bagi negara itu. Larangan tersebut menyertakan Huawei
Raksasa internet asal Amerika Serikat, Google, yang memberdayakan sebagian besar sistem operasi Android, pun akhirnya memutuskan hubungan kerja sama dengan Huawei. Kami mematuhi perintah (Pemerintah AS) dan meninjau implikasinya,” ujar Juru Bicara Google kepada AFP, beberapa waktu lalu.
***
“Alah mak bagagaimana pulak ini. Gara-gara perang dagang AS dengan Tiongkok awak bisa merugi,” keluh Dul Gepuk usai membaca artikel tentang jagad teknologi terkini.
“Bagaimana cerita kau bisa ikut merugi wahai Dul Gepuk? Yang perang dagang kan AS dengan Tiongkok. Kenapa dikau berlagak risau segala dengan perang dagang ini,” tanya Wak Labai.
“Aih Wak Labai. Aku Baru saja memborong beberapa unit ponsel Huawei untuk dijual kembali. Gara-gara kebijakan Trump harga gawai dagangan awak ikut anjlok jadinya,” ujar Dul Gepuk seraya menepuk jidatnya berulang-ulang.
“Jangan terlalu khawatir Dul Gepuk. Google sempat mengikuti permintaan Trump untuk tidak mengizinkan teknologinya dipakai Huawei. Namun kabar terbarunya, Google malah mencoba melobi AS,” sahut Wak Labai.
“Menurut berita terbaru, dilaporkan kalau Google sedang berusaha melobi Pemerintah AS untuk pembebasan larangan ekspor teknologi ke perusahaan asal Tiongkok tersebut.”
“Wah, masuk akal analisisnya, Wak. Google jelas tidak ingin kehilangan monopoli atas Android. Dan kehilangan market share Android di pasar smartphone. Sebab, jika Huawei memutuskan untuk memakai sistem operasi miliknya sendiri, Android tidak lagi menguasai 86% market share,” jawab Dul Gepuk.
“Oleh karena itu, boleh lah awak beli satu unit gawai Huawei mu Dul Gepuk. Tapi kredit ya?” ujar Wak Labai.
“Kredit sebelumnya saja belum lunas, Wak,” tolak Dul Gepuk seraya geleng-geleng kepala. n
Abdul Gafur