Bandar Lampung (Lampost.co) – Langit Indonesia akan memanjakan para pecinta astronomi dengan berbagai fenomena langit spektakuler di akhir 2024.
Salah satunya penampakan komet langka A3, yang terlihat di langit Bali pada Sabtu, 28 September 2024. Komet itu bakal masih bisa terlihat di beberapa wilayah Indonesia hingga awal Oktober 2024.
Selain komet A3, ada beberapa peristiwa astronomi lainnya yang siap hadir, termasuk hujan meteor, supermoon, hingga penampakan galaksi Andromeda. Berikut 11 fenomena langit yang akan terjadi di akhir 2024.
1. Hujan Meteor Geminid (13-14 Desember 2024)
Hujan meteor Geminid bakal mencapai puncaknya pada 13-14 Desember 2024. Sayangnya, hujan meteor itu bertepatan dengan bulan purnama yang dapat menghalangi visibilitas meteor.
Namun, Astronom Paul Kinzer menyarankan untuk mengamati langit pada malam-malam sebelum dan sesudah bulan purnama agar tetap bisa menyaksikan hujan meteor itu.
2. Aurora Borealis (Cahaya Utara)
Aurora Borealis atau Cahaya Utara bisa terlihat di beberapa wilayah dunia karena saat itu aktivitas matahari sedang berada pada puncaknya. Badai magnetik dari permukaan matahari yang memuntahkan material ke atmosfer Bumi menghasilkan fenomena spektakuler itu.
Meski Aurora Borealis lebih sering terlihat di belahan bumi utara, aktivitas tinggi dari matahari memberi harapan untuk melihat fenomena itu di berbagai tempat.
3. Supermoon (17 Oktober dan 15 November 2024)
Fenomena supermoon akan hadir pada 17 Oktober dan 15 November 2024. Supermoon terjadi ketika bulan purnama berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi, membuatnya terlihat lebih besar dan lebih terang daripada biasanya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengamati salah satu fenomena astronomi paling populer itu.
4. Bintang Nyala T Coronae Borealis (Oktober 2024)
T Coronae Borealis atau Blaze Star adalah sebuah nova berulang yang sangat jarang terlihat. Setiap 80 tahun sekali, bintang katai putih kecil menarik hidrogen dari bintang raksasa merah di sekitarnya.
Hal itu menyebabkan ledakan yang meningkatkan kecerahannya. Fenomena tersebut diprediksi akan muncul pada Oktober 2024. Namun, hanya akan terlihat selama beberapa hari sebelum kembali menghilang selama 80 tahun.
5. Jupiter dan Bulan-Bulannya
Planet Jupiter saat ini dapat terlihat di langit malam, seperti bola kecil bercahaya. Dengan menggunakan teropong, bisa melihat empat dari 95 bulan yang mengelilingi planet terbesar di tata surya itu.
Fenomena itu sangat menarik karena dapat melihat detil Jupiter dan bulannya dengan jelas.
6. Saturnus dan Misi Dragonfly ke Titan
Planet Saturnus juga terlihat jelas di langit malam hingga akhir tahun 2024. NASA saat itu tengah mempersiapkan misi rotorcraft Dragonfly, yang mirip dengan drone, untuk menjelajahi Titan, bulan terbesar Saturnus.
Misi itu guna dapat menemukan bahan organik di Titan. Dragonfly dijadwalkan diluncurkan pada 2027 dan tiba di Titan pada 2034.
7. Gugus Bintang Pleiades (Tujuh Saudari)
Fenomena atau sebagai Tujuh Saudari, muncul tak lama setelah langit gelap. Gugus bintang itu bisa terlihat dengan mata telanjang.
Namun, jika menggunakan teropong bisa melihat lebih banyak bintang biru yang cerah. Pemandangan itu sangat mengagumkan karena gugus bintang itu terletak di 430 tahun cahaya dari Bumi.
8. Galaksi Andromeda
Andromeda, galaksi besar terdekat dengan Bima Sakti, dapat terlihat juga sebagai gumpalan kecil yang samar di langit malam.
Galaksi itu terdiri dari puluhan miliar bintang dan cahaya yang sekarang terlihat meninggalkan galaksi tersebut sekitar 2,5 juta tahun lalu. Pemandangan itu memberikan kesempatan langka untuk mengintip jauh ke dalam alam semesta kita.
Fenomena-fenomena langit itu memberikan pengalaman luar biasa bagi para penggemar astronomi dan siap untuk dinikmati dalam beberapa bulan mendatang. Pastikan untuk menandai kalender agar tidak melewatkan kesempatan menyaksikan keindahan alam semesta itu.
9. Gerhana Matahari Cincin (14 Oktober 2024)
Fenomena itu terjadi ketika Bulan berada terlalu jauh dari Bumi untuk sepenuhnya menutupi Matahari. Sehingga, menciptakan pemandangan berupa “cincin api” di sekitar Bulan.
Gerhana matahari cincin itu akan terlihat di beberapa bagian Amerika Serikat dan Amerika Tengah. Namun, di wilayah lain bisa terlihat sebagai gerhana matahari sebagian.
10. Hujan Meteor Orionid (Puncak 21-22 Oktober 2024)
Fenomena langit itu terjadi setiap tahun pada Oktober dengan puncaknya sekitar pada 21-22 Oktober 2024.
Hujan meteor itu berasal dari sisa-sisa debu Komet Halley dan biasanya menghasilkan sekitar 10-20 meteor per jam. Sebab, terjadi di dekat fase Bulan Sabit dan langit akan cukup gelap untuk pengamatan optimal.
11. Konjungsi Merkurius dan Mars (29 Oktober 2024)
Pada 29 Oktober, akan terjadi konjungsi antara Merkurius dan Mars. Kedua planet itu akan tampak sangat dekat satu sama lain di langit barat setelah Matahari terbenam. Hal itu menjadi kesempatan langka untuk melihat kedua planet itu berdampingan.