Bandar Lampung (Lampost.co) — Para ilmuwan mengidentifikasi tiga keluarga meteor akan hantam Bumi. Prediksi itu berasal lebih dari 70 persen meteorit yang menabrak Bumi dan menemukan fenomena itu berakar pada peristiwa tabrakan asteroid besar di antara orbit Mars dan Jupiter sekitar 466 juta tahun lalu.
Tabrakan tersebut memicu pecahan-pecahan asteroid yang meluncur ke arah Bumi hingga menyebabkan hujan meteorit dalam jumlah besar.
Penelitian terbaru mengidentifikasi tiga keluarga asteroid utama bertanggung jawab atas sebagian besar meteorit yang jatuh ke Bumi. Ketiganya adalah Massalia, Karin, dan Koronis.
Keluarga-keluarga itu terbentuk akibat tabrakan yang terjadi di sabuk asteroid utama, masing-masing sekitar 40 juta tahun, 7,5 juta tahun, dan 5,8 juta tahun lalu.
Terutama keluarga Massalia menyumbang sekitar 40 persen dari semua meteorit yang memasuki atmosfer Bumi. “Aliran meteorit ke planet kita ternyata tidak berasal dari semua kelas komposisi di sabuk asteroid. Melainkan dari pecahan beberapa asteroid yang baru terfragmentasi,” kata Michael Marsset, peneliti dari European Southern Observatory, kepada Gizmodo.
Marsset mengungkapkan tabrakan asteroid di sabuk utama masih aktif hingga kini dan menciptakan aliran material yang terus menerus mengarah ke Bumi. Hal itu menunjukkan ancaman meteorit tidak hanya berasal dari objek kuno, tetapi juga dari peristiwa tabrakan terkini.
Peneliti juga menekankan pemahaman lebih baik tentang jalur meteorit dapat membantu memprediksi dan mengantisipasi potensi dampak meteorit di masa depan. Kejadian itu memperlihatkan betapa pentingnya penelitian tentang pergerakan objek-objek di luar angkasa untuk menjaga keamanan Bumi.
Penemuan tersebut juga menambah wawasan baru tentang sumber meteorit dan proses evolusi asteroid di tata surya. Sehingga, ilmuwan kini dapat lebih fokus dalam memantau jalur asteroid berbahaya yang bisa berpotensi mengancam Bumi di masa mendatang.
Penelitian itu juga menjadi dasar para ilmuwan dalam mengembangkan teknologi pertahanan planet, seperti sistem peringatan dini dan metode defleksi asteroid. Hal itu untuk mencegah dampak yang dapat mengancam kehidupan di Bumi.