• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 02/07/2025 00:47
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Oasis

3 Kelompok Besar Meteor Siap Hantam Bumi 

Effran by Effran
22/10/24 - 09:30
in Oasis
A A
Meteor menghantam Bumi. Freepik

Meteor menghantam Bumi. Freepik

Bandar Lampung (Lampost.co) — Para ilmuwan mengidentifikasi tiga keluarga meteor akan hantam Bumi. Prediksi itu berasal lebih dari 70 persen meteorit yang menabrak Bumi dan menemukan fenomena itu berakar pada peristiwa tabrakan asteroid besar di antara orbit Mars dan Jupiter sekitar 466 juta tahun lalu.

Tabrakan tersebut memicu pecahan-pecahan asteroid yang meluncur ke arah Bumi hingga menyebabkan hujan meteorit dalam jumlah besar.

Penelitian terbaru mengidentifikasi tiga keluarga asteroid utama bertanggung jawab atas sebagian besar meteorit yang jatuh ke Bumi. Ketiganya adalah Massalia, Karin, dan Koronis.

Keluarga-keluarga itu terbentuk akibat tabrakan yang terjadi di sabuk asteroid utama, masing-masing sekitar 40 juta tahun, 7,5 juta tahun, dan 5,8 juta tahun lalu.

Terutama keluarga Massalia menyumbang sekitar 40 persen dari semua meteorit yang memasuki atmosfer Bumi. “Aliran meteorit ke planet kita ternyata tidak berasal dari semua kelas komposisi di sabuk asteroid. Melainkan dari pecahan beberapa asteroid yang baru terfragmentasi,” kata Michael Marsset, peneliti dari European Southern Observatory, kepada Gizmodo.

Marsset mengungkapkan tabrakan asteroid di sabuk utama masih aktif hingga kini dan menciptakan aliran material yang terus menerus mengarah ke Bumi. Hal itu menunjukkan ancaman meteorit tidak hanya berasal dari objek kuno, tetapi juga dari peristiwa tabrakan terkini.

Peneliti juga menekankan pemahaman lebih baik tentang jalur meteorit dapat membantu memprediksi dan mengantisipasi potensi dampak meteorit di masa depan. Kejadian itu memperlihatkan betapa pentingnya penelitian tentang pergerakan objek-objek di luar angkasa untuk menjaga keamanan Bumi.

Penemuan tersebut juga menambah wawasan baru tentang sumber meteorit dan proses evolusi asteroid di tata surya. Sehingga, ilmuwan kini dapat lebih fokus dalam memantau jalur asteroid berbahaya yang bisa berpotensi mengancam Bumi di masa mendatang.

Penelitian itu juga menjadi dasar para ilmuwan dalam mengembangkan teknologi pertahanan planet, seperti sistem peringatan dini dan metode defleksi asteroid. Hal itu untuk mencegah dampak yang dapat mengancam kehidupan di Bumi.

Tags: asteroid ke bumimeteor hantam bumitabrakan asteroid
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Kehidupan anak prasejarah. Dok

Begini Kehidupan Anak Prasejarah, Permainan hingga Pendidikan

by Effran
12/12/2024

Jakarta (Lampost.co) -- Kehidupan anak pada masa prasejarah ternyata memiliki banyak kesamaan dengan zaman modern, terutama dalam hal eksplorasi, pendidikan,...

Orang dengan penyakit kanker sedang dalam pemeriksaan dokter. Dok Freepik

2 Hewan ini Mampu Deteksi Kanker Lebih Awal dari Alat Canggih

by Effran
08/12/2024

Washington (Lampost.co) – Penelitian terbaru mengungkapkan terdapat dua hewan yang memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi kanker lebih awal dari teknologi...

Retakan daratan bumi di Benua Afrika.

Retakan 6.400 Kilometer Daratan Bumi di Benua Afrika, Begini Dampaknya

by Effran
05/12/2024

Jakarta (Lampost.co) – Benua Afrika sedang mengalami fenomena geologi unik berupa retakan besar yang berpotensi membelah daratan bumi tersebut menjadi...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.