Bandar Lampung (Lampost.co) — Empat asteroid besar, termasuk satu yang berukuran setara dengan gedung pencakar langit sedang dekati Bumi. Para ahli menyatakan jika asteroid itu menghantam planet Bumi akan bisa sangat merusak.
Untuk itu, NASA dan para ilmuwan terus memantau dengan cermat untuk menilai ancaman yang bisa timbul.
Menurut laporan dari Indy100, para ilmuwan melacak pergerakan empat asteroid besar yang dekati Bumi itu. Dua dari asteroid itu baru terlihat pada Oktober ini.
Namun, keempatnya akan berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi dalam rentang waktu sekitar 12 jam satu sama lain.
Asteroid-asteroid yang berpotensi berbahaya itu memiliki ukuran bervariasi, mulai dari 30 meter hingga 177 meter. Berdasarkan pantauan Asteroid Watch NASA, asteroid yang terdekat dengan Bumi adalah 2023 TG14. Sebuah objek seukuran pesawat terbang yang akan berada pada jarak sekitar 2,55 juta kilometer dari Bumi.
Selain itu, asteroid berukuran terbesar dalam kelompok ini, yaitu 2002 NV16, memiliki ukuran setara gedung pencakar langit. Jika asteroid itu menghantam Bumi, dampaknya bisa menghancurkan seluruh kota.
NASA menggunakan teleskop berbasis darat untuk memantau langit secara teratur. Lalu mencari objek yang bergerak di antara bintang-bintang untuk memastikan tidak ada ancaman yang terlewatkan.
Berpotensi Berbahaya
NASA mengklasifikasikan asteroid sebagai “berpotensi berbahaya” jika objek tersebut berada dalam jarak kurang dari 30 juta mil dari Bumi.
Meskipun asteroid-asteroid yang mendekat itu tidak akan bertabrakan dengan Bumi, para ahli memperingatkan jika itu terjadi akibatnya bisa sangat besar.
Menurut Badan Antariksa Eropa, sebuah asteroid dengan ukuran antara 100 hingga 300 meter memiliki kekuatan setara dengan letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga pada Desember 2021. Hal itu sebagai ledakan bawah air terbesar yang pernah tercatat.
Untuk itu, NASA dan badan antariksa lainnya terus memantau langit untuk mendeteksi pergerakan objek-objek seperti asteroid yang berpotensi mendekati Bumi.
Meningkatnya pemantauan dari waktu ke waktu, para ilmuwan berharap bisa memberikan peringatan dini dan memitigasi risiko tabrakan di masa mendatang. Lalu menjaga keamanan Bumi dari ancaman luar angkasa yang tidak terlihat.