Bandar Lampung (Lampost.co) — Asteroid adalah objek luar angkasa berupa batuan yang mengorbit matahari dan dikenal juga sebagai planet minor.
Asteroid-asteroid itu terus mendapatkan pengawasan astronom untuk mengantisipasi potensi bahaya yang dapat timbul. Terutama asteroid yang berada dekat Bumi atau Near-Earth Asteroids (NEA).
Asteroid besar bernama 2023 NT1 melintas sangat dekat dengan Bumi, hanya seperempat jarak antara Bumi dan Bulan pada 31 Juli 2023.
BACA JUGA: Ilmuan Prediksi 1 Hari di Bumi Bakal Jadi 25 Jam, ini Penyebabnya
Asteroid berukuran setara gedung 20 lantai itu baru terdeteksi dua hari setelahnya dari para astronom. Benda langit itu melaju dengan kecepatan 86.000 kilometer per jam dan seharusnya terdeteksi lebih awal.
Salah satu alasan utama asteroid 2023 NT1 tidak terdeteksi karena datang dari arah matahari. Cahaya matahari yang kuat membuat asteroid itu silau bagi teleskop sehingga tidak terdeteksi dan terlambat.
Faktor lainnya karena keterbatasan teknologi pemantauan, seperti teleskop optik yang bergantung pada kondisi cuaca. Lalu ketidakmampuan teleskop mendeteksi objek yang bergerak cepat.
Risiko Asteroid Tak Terdeteksi
Meski asteroid 2023 NT1 tidak berbahaya bagi Bumi. Namun, kasus asteroid yang melintas tanpa terdeteksi mengingatkan peristiwa serupa pada 2013 ketika asteroid melintas tanpa terdeteksi dan meledak di langit Chelyabinsk, Rusia.
Peristiwa itu mengakibatkan gelombang kejut yang merusak ribuan bangunan dan melukai hampir 1.500 orang.